Pasangan Beriman Mulai Diserang Kampanye Negatif
jpnn.com - CIANJUR – Tekanan dan serangan black campaign terhadap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar–Herman Suherman (Beriman) semakin meningkat. Kini mulai muncul spanduk-spanduk yang menyudutkan pasangan Beriman.
“Kini zaman merdeka, bupati bukan dinasti, bupati bukan warisan,” kata Tim Relawan Advokasi Hukum Beriman Dedi Mulyadi.
Seperti diketahui, Irvan adalah anak Bupati Cianjur saat ini. Tapi kata Dedi, Irvan memiliki hak politik yang tidak dilarang undang-undang.
“Mahkamah Konstitusi (MK) sudah membatalkan aturan yang melarang keluarga pejabat publik untuk maju menjadi kandidat. Dan spanduk tersebut sudah membuat opini seakan-akan, kalau kang Irvan maju menjadi kandidat, itu salah. Ini namanya penzaliman,” kata Dedi Mulyadi.
Dedi menambahkan, dalam berkampanye hendaknya pasangan bupati dan wakil bupati harus menggunakan etika-etika politik yang santun.
Menurutnya, spanduk yang muncul saat ini tentunya sudah mengarah kepada negatif campaign, dengan menyudutkan pasangan Beriman.
Padahal menurutnya, pasangan Beriman mengikuti Pilkada Cianjur ini sesuai prosedur.
Hal senada dikatakan Deni Abdul Kholik, menurutnya munculnya spanduk-spanduk pasangan lain yang menyudutkan pasangan Beriman sudah menunjukkan indikasi pelanggaran. Menurut Kholik, alat peraga kampanye (APK) di ruang publik sudah diatur hanya dikeluarkan oleh KPU.
CIANJUR – Tekanan dan serangan black campaign terhadap pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Irvan Rivano Muchtar–Herman Suherman
- Sudaryono Kandidat Terkuat Pilgub Jateng, Pakar: Dia Paling Siap
- Terima Putusan MK, Partai Buruh Dukung Program Prabowo-Gibran
- Dambakan Keselarasan dengan Pusat, Petani Jateng Dukung Sudaryono Jadi Gubernur
- Bey Machmudin tidak Akan Maju jadi Cagub Jabar 2024
- Tokoh Sumbar & Bundo Kanduang Minta MK Putuskan Pemilu Ulang DPD RI
- Permohonan Tim Hukum PDIP ke PTUN: Apa Betul Ada Pelanggaran Hukum oleh KPU?