Pasar Glodok Nasibmu Kini, Hidup Segan Mati Enggan

Pasar Glodok Nasibmu Kini, Hidup Segan Mati Enggan
Ilustrasi Pasar Glodok. Foto: Ricardo/JPNN

Pengunjung yang datang rata-rata hanya berkeliling di area lantai satu dan dua.

Memang di dua lantai tersebut sebagian kios masih aktif berjualan setiap harinya. Lantai satu didominasi para pedagang elektronik.

Sedangkan lantai dua diramaikan pedagang alat-alat kesehatan.

”Dalam sehari dapat lima pembeli saja sudah lumayan. Biasanya cuma satu atau dua,” ujar Enni Tedja (32), salah seorang pedagang toko elektronik di lantai satu sebagaimana dilansir Jawa Pos, Senin (9/10).

Masih cukup beruntung bagi pedagang yang memiliki lokasi kios strategis, khususnya di lantai satu dan dua.

Sebab, beberapa kios yang menghuni lantai dua dan seterusnya lebih jarang didatangi pengunjung. Dilirik saja tidak, apalagi dibeli.

Bahkan, salah satu kios yang terletak di lantai empat dan lokasinya sedikit masuk ke dalam sudah hampir sepekan tak didatangi pembeli.

”Ini sudah seminggu pemandangannya begini. Tidak ada satu pun orang yang lewat,” ujar Pram (40), pemilik toko servis dan aksesori komputer.

Pasar Glodok, Jakarta, memiliki sejarah sangat panjang sebagai salah satu pusat perdagangan di ibu kota.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News