Pasar Hewan Kaqiyah Mulai Ramai oleh Calhaj
Minggu, 30 Oktober 2011 – 07:44 WIB
MAKKAH-Para calon haji (calhaj) Indonesia memang sebagian memilih haji tamattu', yakni melakukan umrah lebih dahulu kemudian mengerjakan haji. Cara ini dikenakan dam. Para calhaj Indonesia sebagian memilih haji tamattu". Namun ada sejumlah calhaj yang memilih haji ifrad atau qiran. "Saya ifrad," ujar seorang calhaj kepada INDOPOS (Grup JPNN) di depan Sektor Khusus Masjidil Haram. Haji ifrad adalah melakukan haji saja. Bagi yang akan umrah, setelah menyelesaikan hajinya dapat melaksanakan umrah.
Pagi itu sekitar pukul 06.00, pria yang bernama Muhammad Sais itu diantar ke Sektor Khusus Masjidil Haram, karena tidak tahu jalan pulang ke pemondokan setelah melaksanakan salat Subuh dan ibadah lainnya di Masjidil Haram. Pria yang usianya di di kisaran kepala enam itu, masih mengenakan pakaian ihram. Padahal sudah beberapa hari sampai di Makkah dan telah melaksanakan umrah.
"Saya datang Rabu dan sudah melakukan umrah," ujar pria yang berasal dari Maluku Utara yang tergabung di kloter 10 embarkasi Ujung Pandang itu. Dia tahu, kalau harus memakai pakaian ihram hingga setelah puncak haji atau setelah rangkaian hajinya selesai dikerjakan."Sampai selesai wukuf di Arafah nanti," imbuhnya. Dia memilih ifrad, karena panggilan hati. Di rombongannya yang memilih ifrad ada 10 orang.
Menurut Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Makkah Syahlan Arief, pihak Kementerian Agama memang tidak mengarahkan kepada para calhaj memilih salah satu di antara tiga tersebut."Kalau jamaah mau memilih tamattu" atau ifrad atau qiran, silakan saja. Yang memilih ifrad ada juga. Ada satu rombongan yang memilih ifrad. Biasanya yang datang ke Makkah mendekati wukuf, memilih ifrad. Ada juga yang qiran. Kalau petugas, karena dia punya tugas memang disarankan tamattu"," jelasnya kepada INDOPOS.
MAKKAH-Para calon haji (calhaj) Indonesia memang sebagian memilih haji tamattu', yakni melakukan umrah lebih dahulu kemudian mengerjakan haji. Cara
BERITA TERKAIT
- FKMPS Membahas Pentingnya Sejarah dalam Menjaga Karakter Bangsa
- 5 Berita Terpopuler: Ratusan Honorer K2 Istimewa Resmi dapat NIP CPNS 2024, Muncul Masalah Baru, Aneh
- Ketua MPR Bamsoet Singgung Potensi Besar Tanah Papua yang Belum Digarap Maksimal
- Saksi Ahli Soroti Soal Dugaan Terdakwa Hapus Pesan Singkat
- Pengamat Bicara Soal Peran Jokowi di Pemerintahan Prabowo-Gibran, Simak
- Penjabat Gubernur PPB Mohammad Musa'ad Dinilai Tidak Mengayomi Orang Asli Papua Jadi ASN