Pascapandemi, Indonesia Menyerukan Aksi Nyata Pulihkan Lingkungan dan Hutan
jpnn.com, STOCKHOLM - Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Laksmi Dhewanthi menyatakan, pandemi Covid-19 menghambat pembangunan berkelanjutan, termasuk pengelolaan lingkungan.
Selain itu, memengaruhi kehidupan dan mata pencarian orang.
Hal tersebut dikatakan Laksmi pada sesi Leadership Dialogue 2: Achieving a sustainable and inclusive recovery from the Covid-19 pandemic di Stockholm, Swedia, Jumat (3/6).
Dialog ini merupakan rangkaian Konferensi Stockholm+50, dimana pada sesi ini Indonesia bersama Jerman menjadi Co-Chairs.
"Terlepas dari kondisi ini, pemerintah Indonesia tetap teguh dalam komitmennya terhadap perlindungan lingkungan dan kehutanan," ujar Laksmi.
Dengan memprioritaskan kegiatan dan mengikuti langkah-langkah korektif, Indonesia berhasil mempertahankan upaya untuk mengelola lingkungan secara berkelanjutan, sambil memitigasi pandemi Covid-19 dan pulih dari dampak sosial ekonominya.
Beberapa langkah juga telah diambil untuk meningkatkan respons nasional secara keseluruhan terhadap pandemi.
Pertama, terus meningkatkan pemantauan kualitas air untuk memastikan akses air, sanitasi dan kebersihan yang lebih baik.
Pemerintah Indonesia menyerukan kepada negara di dunia untuk melakukan aksi nyata untuk memulihkan lingkungan dan hutan
- Kejar Target 2028 Bebas PCBs, KLHK dan UNIDO Bersiap Proyek Pengelolaan Fase 2
- Eks Kades di Riau Ditangkap KLHK Setelah Buron Selama 4 Bulan, Kasusnya Berat
- Atasi Berbagai Tantangan Isu-isu Keberlanjutan Fungsi Lingkungan, RPP jadi Terobosan & Inovasi KLHK
- Menteri LHK: Carbon Governance Kunci Regulasi Perdagangan Karbon
- Sekjen KLHK Imbau Rimbawan IPB University Jadi Teladan Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan
- Selamat, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari KLHK, Ini Daftar Namanya