Paus Terdampar di Perairan Pulau Kapota TN Wakatobi

Paus Terdampar di Perairan Pulau Kapota TN Wakatobi
Paus terdampar di TN Wakatobi. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, WAKATOBI - Tim Balai Taman Nasional Wakatobi melakukan evakuasi terhadap paus yang terdampar di Perairan Pulau Kapota Taman Nasional Wakatobi pada (19/11).

Proses evakuasi dilakukan bersama dengan mitra WWF, tim dosen Akademi Komunitas Perikanan dan Kelautan (AKKP) Wakatobi, serta masyarakat sekitar.

Kepala Balai Taman Nasional Wakatobi Heri Santoso menyampaikan bahwa berdasarkan hasil peninjauan lapangan, jenis Paus yang terdampar merupakan Paus Sperma (Physeter macrocephalus), dengan ukuran panjang ± 9,5 meter, dan lebar ± 437 cm.

"Tim kami menemukan paus tersebut sudah dalam keadaan mati, dan sudah mulai membusuk," kata Heri.

Bangkai paus yang terdampar, menurut Heri, direncanakan dikubur hari ini, Selasa (20/11), di sekitar pantai Kolowawa Desa Kapota Utara.

"Proses tersebut kami lakukan saat air pasang, sehingga memudahkan dalam penarikan bangkai ke darat," jelasnya.

Tindakan penguburan dilakukan guna mendapatkan spesimen Paus, yang bisa digunakan sebagai salah satu bahan pendidikan, dan penelitian di kampus AKKP Wakatobi.

Sementara itu, hasil identifikasi isi perut paus yang dilakukan di Kampus AKKP Wakatobi, ditemukan sampah plastik dengan komposisi sampah gelas plastik 750 gr (115 buah), plastik keras 140 gr (19 buah), botol plastik 150 gr (4 buah), kantong plastik 260 gr (25 buah), serpihan kayu 740 gr (6 potong), sandal jepit 270 gr (2 buah), karung nilon 200 gr (1 potong), tali rafia 3.260 gr (lebih dari 1.000 potong). Adapun total berat basah sampah yaitu 5,9 kg.

Hasil identifikasi isi perut paus yang dilakukan di Kampus AKKP Wakatobi ditemukan sampah plastik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News