PB IDI Tuding Kemenkes dan BPOM
jpnn.com - JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib Khumaidi menuding Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap peredaran vaksin palsu.
Alasannya, kondisi tersebut diakibatkan oleh buruknya protokol dan regulasi mengenai peredaran vaksin.
"Secepatnya harus memulihkan situasi tidak kondusif ini dengan membuat protokol penangananyang baik," kata Khumaidi dalam konferensi pers di kantor PB IDI, Jalan Sam Ratulangi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (18/7).
Dikatakan Khumaidi, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan medis merupakan korban dari oknum pemalsu vaksin.
Karenanya, dia meminta kepada pemerintah untuk tidak membiarkan dokter dan tenaga kesehatan menghadapi keluhan masyarakat tanpa adanya solusi dari pemerintah.
"Segera mungkin sampaikan kepada publik jalan keluar terhadap anak-anak yang telah terbukti mendapat vaksin palsu," tandas dia. (Mg4/jpnn)
JAKARTA – Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Mohammad Adib Khumaidi menuding Kementerian Kesehatan dan Badan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Menpora Dito Dukung Voice of Baceprot Tampil di Festival Musik Paling Bergengsi di Dunia
- Kemenkes Gandeng Kedutaan Swedia-AstraZeneca Perkuat Pelayanan & Sistem Kesehatan di Indonesia
- Peradi Pimpinan Otto Hasibuan Siap Beri Masukan ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- Pendeta Gilbert Lumoindong Digugat Aktivis Kristiani di PN Jakpus
- Ajak Generasi Muda Peduli Lingkungan, Toyota Eco Youth Kembali Digelar
- Hadiri Halalbihalal PW Prika, Menaker Ida Apresiasi Dedikasi Para Pensiunan Kemnaker