PBB Endus Rencana Jahat Militer Myanmar, Warga Sipil Dalam Bahaya
Jumat, 08 Oktober 2021 – 23:14 WIB
Kudeta itu mengakhiri satu dekade demokrasi tentatif di bawah pemerintah terpilih pimpinan Aung San Suu Kyi.
Kembalinya kekuasaan militer Myanmar telah memicu kemarahan di dalam dan luar negeri.
Shamdasani mendesak negara-negara berpengaruh untuk bertindak mencegah pelanggaran hak asasi manusia yang lebih serius.
Dia mengutip perkiraan dari organisasi lokal bahwa 1.120 orang telah tewas dalam tindakan keras oleh pasukan keamanan terhadap aksi pemogokan dan protes prodemokrasi yang terjadi di Myanmar sejak Februari.
Junta mengatakan bahwa perkiraan itu dilebih-lebihkan dan anggota pasukan keamanannya juga tewas. (ant/dil/jpnn)
Perwakilan PBB telah mendokumentasikan meningkatnya kekerasan oleh militer Myanmar terhadap warga sipil
Redaktur & Reporter : Adil
BERITA TERKAIT
- Israel Bebas Membantai di Gaza, Negara-Negara Arab Pertanyakan Fungsi PBB
- Krisis Kemanusiaan di Ukraina Tak Kunjung Usai Akibat Invasi Rusia
- Fraksi PKS Kecewa AS Memveto Keanggotaan Penuh Palestina di PBB
- Iran Membela Diri, Lalu Serang Pangkalan Militer Israel
- PBB Akui Tak Berdaya Hentikan Konflik di Gaza
- 5,5 Juta Warga Haiti Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan