PBNU: Bertentangan dengan Pancasila, Ormas Kriminal

PBNU: Bertentangan dengan Pancasila, Ormas Kriminal
PBNU: Bertentangan dengan Pancasila, Ormas Kriminal
JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj mengatakan bahwa Organisasi Massa (ormas) apapun yang bertentangan apalagi melawan ideologi Pancasila, haruslah ditetapkan sebagai organisasi kriminal bahkan subversif. Menurut Said Aqil, NU tidak ragu menegaskan bahwa Pancasila merupakan hasil final perjuangan umat Islam. Suatu keputusan monumental yang meneguhkan Pancasila sebagai ideologi negara dan falsafah bangsa Indonesia.

"Sebagai konsekuensi dari sikap politik tersebut maka NU berkewajiban mengamankan pengertian yang benar tentang Pancasila dan pengamalannya secara murni dan konsekuen oleh semua pihak," kata Kiai Said saat Pidato Peringatan Pidato Bung Karno 1 Juni 1945, atau hari lahirnya Pancasila,  di Gedung Parlemen, Senayan Jakarta, Jumat (1/6).

Ditegaskan, dengan demikian tidak perlu ada aspirasi untuk mendirikan negara Islam apalagi diperjuangkan dengan teror dan penuh kekerasan. "Tidak boleh ada kekerasan dengan mengatasnamakan agama,  karena nilai-nilai dan aspirasi Islam telah dijewantahkan dalam Pancasila," kata Said.

Di sisi lain, jika tahun lalu pada peringatan Pidato Bungkarno 1 Juni 1945 dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, serta  BJ Habibie yang juga berkesempatan menyampaikan pidato kebangsaan tentang Pancasila, maka pada peringatan kali ini Wakil Presiden Boediono, dan ke empat tokoh masyarakat dan agama, seperti Ketua Umum PBNU, Ketua Umum PP Huhamadiyah, Ketua Persekutuan Gereja Indonesia, (PGI),  dan Konfrensi Wali Gereja Indonesia, (KWI), menyampaikan butir-butir pemikiran mereka tentang Pancasila. (boy/jpnn)

JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siroj mengatakan bahwa Organisasi Massa (ormas) apapun yang bertentangan apalagi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News