PDIP: Ada yang Tak Bisa Tidur dan Galau Lihat Hasil Survei Pilkada Surabaya
Anas menambahkan, saat ini pihaknya terus mendapat serangan masif di lapangan. Alat peraga kampanye (APK) Eri-Armuji banyak dirusak.
Bahkan, kata Anas, ada foto Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang disobek dan dicoret.
"Banyak laporan APK kami disobek, dirobohkan. Ada yang mulai menghalalkan segala cara. Saya sudah laporkan ke Mas Eri dan Cak Armuji, tetapi beliau berdua dengan tegas meminta seluruh kader partai dan relawan untuk stay cool, santun, jangan membalas. APK boleh dirusak, tetapi ternyata cinta warga ke Bu Risma, ke Mas Eri, ke Cak Armudji tidak akan pernah bisa dirusak,” ujarnya.
”Cinta dari hati karena sudah terbukti bekerja itulah yang InsyaAllah akan terwujud menjadi kemenangan di bilik suara 9 Desember mendatang,” imbuh anggota DPRD Kota Surabaya tersebut.
Anas juga menyebut, ada pihak mulai sering marah-marah begitu membaca hasil survei.
"Bahkan, Bu Risma diserang, dituduh menyalahi aturan kampanye, padahal ada bukti surat Bu Risma sudah meminta izin ke Ibu Gubernur Jatim, dan sudah diizinkan pula oleh Bu Gubernur,” ujarnya.
Dalam waktu sekitar 40 hari tersisa, sambung Anas, pihaknya akan memperkuat konsolidasi seluruh elemen pendukung.
"Di kampung-kampung, marak sekali konsolidasi. Dalam kesederhanaan. Tidak ada mobil mewah, tidak ada perayaan glamor, karena semua berbasis gotong royong, rakyat tak ingin ada pihak yang ingin merusak Kota Surabaya dan menghentikan program-program baik Bu Risma,” pungkasnya. (*/adk/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Survei internal PDIP menyebutkan Eri-Armuji unggul dalam survei Pilkada Surabaya 2020.
Redaktur & Reporter : Adek
- Tamil Selvan: Gugatan PDIP ke PTUN Tak Akan Tunda Pelantikan Prabowo-Gibran
- PDIP Masih Buka Pintu untuk Ahok di Pilkada Jakarta 2024, Tetapi
- PDIP Jaring Nama Untuk Pilgub Jakarta, Ada Risma, Azwar hingga Andika Perkasa
- PDIP Menggugat KPU ke PTUN, Arief Poyuono Bakal Ajukan Gugatan Intervensi
- Airlangga Hartarto: Bagi Kami, Pak Jokowi dan Mas Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar
- Gugatan Disidangkan di PTUN, Tim Hukum PDIP Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran