Pedagang Pasar Rumput Curiga Ada yang Sengaja Membakar Pasar

Pedagang Pasar Rumput Curiga Ada yang Sengaja Membakar Pasar
Pedagang Pasar Rumput Curiga Ada yang Sengaja Membakar Pasar

jpnn.com - KEBAKARAN terus terjadi di pasar yang masuk rencana rehabilitasi oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya. Setelah Pasar Senen Jakarta Pusat yang terbakar hebat hingga menghanguskan 3.100 kios pada Jumat (25/4) lalu, kini giliran Pasar Rumput Jakarta Selatan yang terbakar. Sedikitnya, 2 kios terbakar hingga tak bisa digunakan untuk berusaha lagi.

Hal ini mendatangkan kecurigaan, pasar-pasar itu sengaja dibakar oleh pihak-pihak yang menghendaki para pedagang segera pindah. Direktur Eksekutif Indonesia for Trans parency and Accountability (Infra) Agus Chairudin mengatakan, berdasarkan catatannya sedikitnya ada 5 pasar yang masuk rencana rehabilitasi PD Pasar Jaya tahun 2014 ini.

Pasar itu, yakni Pasar Senen di Jakarta Pusat, Pasar Rumput di Jakarta Selatan, Pasar Blora di Jakarta Pusat, Pasar Asem Reges di Jakarta Barat, dan Pasar Benhil di Jakarta Pusat. Persoalannya, para pedagang di pasar-pasar tersebut belum yakin bisa kembali menempati kembali pasar usai direhabilitasi atau direhab nanti.

Sebab, PD Pasar Jaya biasanya menaikan harga kios hingga berlipat-lipat ganda sehingga harganya tidak terjangkau oleh pedagang eksisting (pedagang lama). ”Berawal dari sana, peristiwa terbakarnya pasar-pasar yang hendak direhabilitas ini mendatangkan kecurigaan dari banyak pihak. Termasuk kecurigaan adanya faktor kesengajaan,” ujarnya kemarin (28/4).
     
Agus mengungkapkan, anggaran ratusan miliar rupiah sudah disiapkan oleh sejumlah pihak swasta untuk melaksanakan proyek rehabilitasi pasar tersebut. "Salah satunya Pasar Senen, yang sudah disiapkan anggaran sebesar Rp 800 miliar untuk rehabilitasi," ungkapnya.
     
Karena itu dia mendesak dibentuk tim investigasi independen, guna melakukan penyelidikan. Jangan sampai peristiwa ini dibiarkan, karena merupakan bentuk kejahatan. Sebab, dalam peristiwa kebakaran ada banyak nyawa yang terancam. "Penyelidikan harus dilakukan oleh tim independen," tegasnya.
     
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan mengungkapkan pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran ribuan kios di Blok III Pasar Senen, Jumat (25/4) lalu. Termasuk indikasi adanya unsur kesengajaan dalam insiden tersebut.

"Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi," terangnya.

Selain memeriksa para saksi, pihaknya juga masih menunggu hasil pengujin laboratorium forensik Mabes Polri untuk mengetahui penyebab kebakaran. Sedangkan Direktur Utama PD Pasar Jaya, Djangga Lubis, selaku pengelola pasar di Ibu Kota mengakui sebanyak 47 dari 153 pasar di DKI Jakarta rawan kebakaran.
     
"Dari 153 pasar di DKI, 47 pasar belum diremajakan dan ini yang rawan kebakaran karena bangunannya yang sudah tua," katanya. Selain karena bangunan sudah berusia puluhan tahun dan perlu diremajakan, sejumlah instalasi listrik di beberapa pasar juga tidak layak sehingga rawan terjadi kebakaran. Parahnya lagi, sejumlah pasar tidak dilengkapi instalasi pemadam kebakaran.
     
Djangga juga mengatakan, dalam waktu dekat Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan memberikan tambahan modal peremajaan pasar senilai Rp 1 triliun. "Itu untuk tambahan, kita kan juga punya dana sendiri. Yang terdekat akan diremajakan segera ya Pasar Senen. Kalau Pasar Rumput menunggu dari Kementerian Perumahan Rakyat yang akan mengintegrasikan dengan rusun," ungkapnya.
     
Untuk pasar-pasar yang belum bisa diremajakan, kata Djangga lagi, pihaknya telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk meminimalisir terjadi kebakaran. "Kita selalu aktif kerja sama dengan Dinas Damkar dan PB, sering latihan bareng. Alat pemadam api ringan (Apar) juga disiagakan di pasar-pasar, karena banyak hidran yang tidak berfungsi," tandasnya. (wok)


KEBAKARAN terus terjadi di pasar yang masuk rencana rehabilitasi oleh Perusahaan Daerah (PD) Pasar Jaya. Setelah Pasar Senen Jakarta Pusat yang terbakar


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News