Pedih, Ibu Tua Digugat 3 Anak Kandungnya Demi Warisan

Pedih, Ibu Tua Digugat 3 Anak Kandungnya Demi Warisan
Ilustrasi. Foto: pojoksatu/jpg

Kemudian 1 bidang tanah di Buton Selatan, 1 rumah di Kendari dan Baubau, 1 mobil Toyota Innova, 4 sepeda motor, serta uang Rp 1 miliar.

“Penggugat merasa punya hak sebagai ahli waris ayah kandungnya. Harta tersebut sekarang masih dikuasai ibu kandungnya,” terangnya.

Menurut dia, saat ini mediator mengupayakan adanya perdamaian kedua pihak. Hasil mediasi itu akan disampaikan di sidang pada Kamis (20/4) mendatang.

“Mediator sementara merencanakan itu. Nanti saat sidang berikutnya, mediator menyampaikan apakah mediasi dilakukan dengan para pihak berhasil atau tidak,” urai Mushlih.

Dia menambahkan, jika mediasi berhasil menyelesaikan perselisihan kedua pihak, akta perdamaian dituangkan dalam putusan majelis hakim.

“Kalau berhasil, dibuatkan laporan bahwa berhasil dengan ketetapan seperti ini. Kalau tidak berhasil, berarti kami lanjutkan perkaranya,” ucapnya.

Sekadar tambahan, anak sulung Fariani, yakni AS selaku inisiator yang memasukkan gugatan di PA Baubau, pernah menjadi pegawai magang di Satpol PP Buton Selatan (Busel).

Sementara itu, NS merupakan seorang ibu rumah tangga dan PW alumnus STPDN yang bertugas di Sekretariat Daerah Kota Baubau.(b/ahi)

Fariani, 51, tidak habis pikir melihat sikap tiga anak kandungnya. Ibu empat anak itupun hanya bisa menangis sambil meratapinya, Selasa (11/4)


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News