Pekerja Konstruksi Melbourne Menggelar Unjuk Rasa Menentang Aturan Pembatasan COVID-19 dan Vaksinasi

John mengatakan dia tidak pernah mendukung kewajiban untuk vaksinasi, tetapi serikat pekerjanya pro-vaksinasi.
"Kami menyiarkan iklan di radio yang mendorong anggota kami untuk pergi menemui dokter umum, jika memiliki kekhawatiran, supaya bisa divaksinasi," katanya.
Walau demikian, dia menekankan pentingnya "menghormati hak-hak orang yang benar-benar punya alasan untuk tak divaksinasi".
"Daripada memaksa orang untuk divaksinasi, lebih baik kita perlahan-lahan berbicara dengan mereka dan mencoba meyakinkan mereka," kata John.
Dia mengatakan larangan masuk kerja bagi pekerja yang tidak mau divaksinasi adalah "kekerasan" dan dia tidak mendukungnya.
Pemimpin Oposisi Victoria, Matthew Guy mengatakan Pemerintah harus mencoba melakukan tes COVID-19 di lokasi pembangunan konstruksi daripada menutup industri yang menimbulkan kerugian miliaran dolar seminggu.
"Dalam situasi seperti ini, pemimpin serikat pekerja dan pemerintah perlu duduk dan meredakan situasi, serta lebih penting lagi menyediakan alat tes di lokasi konstruksi sehingga kita dapat mengetahui lokasi mana yang bermasalah dan segera menutupnya," ujarnya.
Penutupan didukung, meski pahit
Dirut Asosiasi Perusahaan Konstruksi di Victoria, Rebecca Casson, menggambarkan penutupan industri konstruksi sebagai "pukulan pahit" tetapi pihaknya dapat memahaminya.
Puluhan orang ditangkap dalam unjuk rasa besar menentang 'lockdown' di Melbourne hari ini
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan