Pekerja Lepasan di Australia Sedang Diusahakan Agar Bisa Jadi Pekerja Tetap

"Saya paham bahwa dari perspektif Pemerintah, mereka mungkin merasa sudah mengerjakannya sejak lama dan ini akan menjadi pertama kalinya publik melihat hasil kerja mereka ini," katanya.
"Menurut saya warga pasti ingin mereka untuk mengerjakannya lebih lama agar dapat sungguh-sungguh melihat dan mempertimbangkan dampaknya."
"Namun, seperti biasa, jika Pemerintah mengambil keputusan terlalu jauh, kami bisa menghalangi langkah mereka."
Karena pekerja lepas adalah salah satu yang paling terpengaruh oleh aturan terkait COVID-19, Pemerintah Australia berharap agar badan pengurus tempat kerja dapat mencapai konsensus.
"Dengan banyaknya warga Australia yang masih belum bekerja atau jamnya semakin pendek karena pandemi, kami tidak dapat melakukan apa-apa lagi di saat pemberi kerja menunda keputusan untuk mempekerjakan orang karena adanya kebingungan status resmi dari pekerja lepas," kata Menteri Christian.
"Di saat yang bersamaan, 2,3 juta pekerja lepas Australia membutuhkan kepastian tentang pengaturan dan hak kerja mereka."
Diproduksi oleh Natasya Salim dari artikel dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini.
Ikuti berita seputar pandemi Australia dan lainnya di ABC Indonesia.
Pekerja lepas di Australia mungkin akan memiliki hak dan status lebih kuat, meski tetap tidak ada jaminan mereka akan menerima tunjangan atau pendapatan selama cuti
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya