Pekerja Tak Berani Berkata 'Dibayar Rendah', Tunggu Majikan Dijerat Hukuman Berat

Pekerja Tak Berani Berkata 'Dibayar Rendah', Tunggu Majikan Dijerat Hukuman Berat
Fair Work Ombudsman memberikan layanan bantuan bagi pekerja di Australia, termasuk pekerja migran soal hak mereka di tempat kerja. (Foto: Facebook, Fair Work Ombudsman Australia)

"Banyak orang, khususnya pekerja muda berada dalam situasi kerja yang tidak aman, baik yang direkrut atau yang kasual."

"Artinya jika mereka mengatakan, 'saya dibayar rendah', ada potensi tidak akan mendapat jadwal kerja keesokan harinya atau minggu depan."

Seperti yang terjadi di tahun lalu, saat karyawan restoran Melbourne meminta kenaikan gaji, mereka malah mengaku diancam.

Jaksa Agung Australia, Christian Porter, pernah menegaskan perlunya "hukuman yang lebih serius diberikan untuk jenis pelanggaran paling serius'.

"Mereka yang mengulangi pelanggaran dengan membayar upah rendah; mereka melakukannya secara sadar dan dalam jumlah yang sangat besar dan jelas sangat merugikan pekerja mereka," katanya.

Pekerja seperti Max tentu menyambut baik jika para pelaku 'wage theft' ini dikriminalisasi.

"Saya bukan yang pertama, bukan juga akan jadi yang terakhir, saya tak sabar lagi agar mereka dijerat hukum."

Sementara itu Youth Workers Hub mengajak agar para pekerja, khususnya pekerja muda dan pelajar internasional, jika tidak nyaman membahas masalah ini dengan majikannya bisa berkonsultasi dengan sejumlah organisasi, seperti Fair Work Commission atau organisasi mereka.

Banyak pekerja yang masih menunggu agar pemilik restoran bisa dijerat hukum, tapi hingga saat ini yang bisa mereka lakukan hanya menyelesaikan masalahnya sendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News