Pekerja Tak Berani Berkata 'Dibayar Rendah', Tunggu Majikan Dijerat Hukuman Berat

Pekerja Tak Berani Berkata 'Dibayar Rendah', Tunggu Majikan Dijerat Hukuman Berat
Fair Work Ombudsman memberikan layanan bantuan bagi pekerja di Australia, termasuk pekerja migran soal hak mereka di tempat kerja. (Foto: Facebook, Fair Work Ombudsman Australia)

Dari perhitungannya, ada kekurangan pembayaran gaji hingga AU$ 7.000 (sekitar Rp 70 juta) dan ia menghubungi mantan majikannya

"Saya awalnya mengirimkan surat soal keluhan ini kepada majikan saya setelah beberapa kali berkonsultasi dengan Fair Work [organisasi hak pekerja]."

"Keesokan harinya saya mendapat jawaban dari pengacara mereka."

"Mendapat tanggapan, bukan dari orang-orang di restoran, bukan dari manajemen, tetapi dari tim hukum, itu sangatlah menakutkan."

Max masih dalam negosiasi dengan mantan majikannya setelah mencari bantuan melalui organisasi Young Workers Hub, sebuah inisiatif yang berbasis di Brisbane.

Pekerja Tak Berani Berkata 'Dibayar Rendah', Tunggu Majikan Dijerat Hukuman Berat
Photo: Max meninggalkan restoran tempat ia bekerja setelah merasa majikannya "mencuri" upah yang semestinya ia dapatkan. (Foto: Koleksi Young Workers Hub)

 

Menurutnya Imogen Barker, salah satu direktur Youth Workers Hub, besarnya masalah pembayaran upah yang tidak semestinya di Australia sudah sampai taraf mengkhawatirkan.

"Ada satu kasus dalam seminggu, orang-orang datang kepada kami melaporkan dibayar rendah, atau tidak tahu berapa seharusnya mereka dibayar atau bagaimana diperlakukan di tempat kerja."

Banyak pekerja yang masih menunggu agar pemilik restoran bisa dijerat hukum, tapi hingga saat ini yang bisa mereka lakukan hanya menyelesaikan masalahnya sendiri.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News