Pelaku Teror Swedia Diduga Alumnus London
Selasa, 14 Desember 2010 – 20:18 WIB

Pelaku Teror Swedia Diduga Alumnus London
Wahab pindah dari Baghdad ke Swedia pada 1992, lantas Inggris pada 2001 untuk sekolah. Dalam sebuah situs perjodohan muslim, Wahab pun mengenalkan dirinya sebagai terapis fisik lulusan Bedfordshire University. Dia bercerita telah menikah pada 2004 dan memiliki dua anak gadis. "Saya ingin menikah lagi dan memiliki keluarga besar. Istri saya sudah setuju," tulisnya dalam situs tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Inggris menolak berkomentar tentang klaim yang dilansir situs jihad tersebut. "Kami terus menjalin komunikasi dengan otoritas Swedia. Tidak tepat jika kami berkomentar saat penyelidikan masih berlangsung," ujar seorang juru bicara.
Sementara itu, menurut Agence France Presse, pria yang meledakkan bom di pusat Kota Stockholm bertindak untuk memenuhi janji ancaman Al Qaidah di Iraq guna menyerang Swedia. Sebelumnya, pada 2007, pimpinan kelompok yang mengklaim sebagai Negara Islam Iraq menyerukan pembalasan kepada Swedia melalui pesan audio. Pembalasan kepada Swedia itu dilakukan setelah Lars Vilks, seorang seniman, menggambar kartun Nabi Muhammad sebagai sosok anjing.
Mereka juga menawarkan hadiah uang tunai bagi siapa pun yang bisa membunuh Lars Vilks. Dia juga menyatakan, perusahaan raksasa seperti Ericsson, Ikea, dan Volvo adalah target potensial untuk melemahkan perekonomian Swedia. (cak/c10/ito/jpnn)
LONDON - Investigasi terhadap ledakan dua bom di pusat Kota Stockholm melibatkan polisi Inggris. Kemarin (13/12) polisi mencari sebuah alamat di
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Donald Trump Sebut Industri Film di AS Sekarat
- Trump Tegaskan Iran Tak Boleh Memiliki Nuklir untuk Alasan Apa pun, Pelucutan Total!
- 2 Kapal Wisata Terbalik di China, 3 Orang Tewas & 14 Hilang
- Berulah di Medsos, Donald Trump Pamer Fotonya Berpose ala Paus Vatikan
- Sekjen PBB Tegaskan Serangan Israel Pelanggaran Terhadap Kedaulatan Suriah
- Uni Eropa Mendesak Israel Segera Cabut Blokade & Buka Akses Bantuan ke Gaza