Pelangi Nakal

Oleh: Dahlan Iskan

Pelangi Nakal
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Saya bertemu begitu banyak wartawan di Belitong Selasa dan Rabu lalu. Makan bersama. Olahraga bersama. Ngopi bersama: sekaligus di dua warung kopi paling legendaris di Tanjung Pandan. Warung Ake dan warung Tong Djie.

Baca Juga:

Menurut mereka belum satu pun wartawan yang mewawancari langsung orang tua Zulfani. Atau bintang-bintang film Laskar Pelangi lainnya.

Semua wartawan di sana begitu gundah. Kebanggan mereka pada Laskar Pelangi kini lagi menemukan ujian. Saya begitu sulit mendapat cerita detail tentang peristiwa itu dari mereka.

Wartawati Yusnani tidak percaya Zulfani melakukan seperti yang dihebohkan di medsos itu.

Dia ingin mendengar sendiri dari Zulfani. Dia minta izin polisi untuk wawancara di tahanan. Dipisahkan jeruji besi.

Zulfani ditahan karena seorang anak muda mengadukan Zul ke polisi. Malam sebelumnya anak muda itu, sekitar 25 tahun, mengejar mobil Suzuki New Ertiga.

Ia mengejar dengan sepeda motor. Terkejar. Sampai di kiri mobil, ia mengetok-ngetok kaca jendela kiri.

Mobil terus melaju. Sepeda motor juga terus mengejar. Kali ini ke sisi kanan mobil. Kembali mengetuk-ngetuk kaca jendela kanan, sebelah sopir.

WARTAWAN di Belitong sulit sekali bersikap: menulis atau tidak menulis soal bintang utama film Laskar Pelangi yang ditangkap polisi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News