Pelatih PSM Makassar Petar Segrt, Survivor Dua Perang di Eropa
Nekad Bertahan di Tengah Konflik Georgia
Kamis, 01 Maret 2012 – 00:01 WIB
Ya, sebelum menangani PSM, Petar membesut klub Bali Devata yang berlaga di kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Dia menilai ada banyak sisi positif dalam sepak bola Indonesia. Dia memuji berlimpahnya potensi pemain muda di tanah air Indonesia. Sayangnya, pemain muda jarang diberi kesempatan oleh pelatih karena kualitasnya dianggap tak mumpuni.
"Saya yakin Indonesia punya potensi besar untuk level Asia pada masa mendatang. Saat ini, di level Asia Tenggara, Indonesia sudah kembali ke kelasnya dibanding tiga atau empat tahun lalu," ungkap pelatih yang saat menjadi pemain berposisi sebagai defender itu.
Dalam mengembangkan tim, Petar selalu menempatkan banyak pemain muda. Selain alasan menghemat bujet klub, pemain muda akan lebih mudah dipoles dan bertenaga. Hal itu tak lepas dari fondasi gaya kepelatihan Petar yang berkiblat ke Jerman. (*/c5/ca)
Rekam jejak karir Petar Segrt sungguh berwarna. Mulai keputusannya melatih timnas negara konflik, menjadi volunteer dalam dua kali perang di Eropa,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Ninis Kesuma Adriani, Srikandi BUMN Inspiratif di Balik Ketahanan Pangan Nasional
- Dulu Penerjemah Bahasa, kini Jadi Pengusaha Berkat PTFI
- Mengintip Pasar Apung di KCBN Muaro Jambi, Perempuan Pelaku Utama, Mayoritas Sarjana
- Tony Wenas, Antara Misi di Freeport dan Jiwa Rock
- Hujan & Petir Tak Patahkan Semangat Polri Sampaikan Pesan Pemilu Damai ke Wilayah Terluar Dumai
- Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor