Peluru Jebol Punggung Pemalak Monas Hingga Tewas

Peluru Jebol Punggung Pemalak Monas Hingga Tewas
Peluru Jebol Punggung Pemalak Monas Hingga Tewas

jpnn.com - JAKARTA - Monumen Nasional (Monas) masih belum memberikan rasa nyaman bagi para pengunjung. Pasalnya, petugas Kepolisian setempat menindak tegas dua dari empat terduga kawanan preman yang meresahkan pengunjung Monas tersebut. Kedua terduga preman itu, diberikan ketegasan ditembak karena melawan saat akan ditangkap. Satu pelaku tewas di dekat air mancur Monas, Minggu (13/10) dinihari kemarin.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, Teungku Mahmud Arhasi, 34, tewas di TKP dengan luka tembak dua kali di punggung belakang. Lalu Taji Rahman, 39, tertembak di paha sebelah kiri. Kini kedua pelaku itu dikirim petugas ke RS Polri Kramatjati. Dari tangan penjahat itu, disita dua bilah badik yang dipakai menyerang petugas.

"Kawanan ini, kalau beraksi di Monas selalu mengaku polisi, mereka ada 4 orang yang suka melakukan pemerasan setiap pengunjung bahkan aksi mereka itu sadis karena melukai korban jika permintaannya tak dituruti, terkadang juga bandit itu memakai pistol softgun," tegasnya pada wartawan, Minggu (13/10) siang kemarin.

Ditambahkannya, sekitar pukul 22.00 WIB lalu, saat sedang melakukan oberservasi di lapangan. Ada laporan kepada petugas, jika Monas rawan aksi kejahatan. Empat petugas berpakaian non seragam keliling di sekitar Monas, dan mendapati Marina, 18, perempuan yang menjadi korban aksi premanisme tersebut. Korban dimintai uang bersama teman prianya Riyono, 18, saat berada di bawah pohon yang tak jauh dari taman air mancur yang berada di tengah-tengah Taman Monas.

Petugas melihat jika kedua korban menangis karena telah di peras bahkan sebelumnya korban sempat di gampar hingga bibirnya terluka oleh salah satu preman yang bertato itu. Lalu petugas berpakaian preman menghampiri kedua korban. "Pak kami baru diperas namum sebelumnya digampar karena tak memenuhi permintaan dan akhirnya HP kami berdua dirampas, Pak," akunya korban Riyono dan Merina menirukan ucapan kedua korban pada petugas dini hari itu.

Tidak ingin kehilangan buruannya, petugas langsung mencari keempat pelaku yang sudah diketahui ciri-cirinya itu serta diperkirakan kawanan pelaku masih berada di kawasan Taman Monas. Sekitar 1 jam mencari, akhirnya petugas melihat dua pelaku yang sempat menggampar korban, dua preman itu sedang nongkrong di dekat air mancur Monas.

Saat diintai, ternyata benar kalau ke dua pria tak dikenal itu ternyata pelaku yang telah melakukan pemerasan dan menggampar korban. Saat yakin kalau itu pelakunya, lalu petugas datang menghampiri preman tersebut. Saat petugas akan meringkus kedua pelaku berbalik mengambil badik dari balik pakaiannya, lalu menyerang kedua petugas tersebut.

Petugas sempat memberikan tembakan peringatan agar pelaku menyerah namun tak digubris oleh pelaku. Karena aksi pelaku membahayakan, maka petugas menembak kearah punggung salah satu pelaku. Tak ayal, dua peluru bersarang di punggung Teungku Muhamad Arhasi, hingga tewas di tempat. Sedangkan pelaku lainnya juga melakukan hal yang sama menyerang petugas, tembakan petugas pun mengenai paha bagian sebelah kiri. Kini pelaku dievakuasi ke Rumah Sakit, sedangkan korban dimintai keterangan.

JAKARTA - Monumen Nasional (Monas) masih belum memberikan rasa nyaman bagi para pengunjung. Pasalnya, petugas Kepolisian setempat menindak tegas

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News