Pemadaman Listrik di Kawasan Industri, Pengusaha: PLN Batam tak Profesional

Pemadaman Listrik di Kawasan Industri, Pengusaha: PLN Batam tak Profesional
Kawasan industri di Batam. Foto: dalil harahap / batampos.co.id / JPG

"Mesin di PLTG Panaran baru bisa beroperasi pada akhir April nanti. Penyebabnya karena dari dua komponen yang dibutuhkan untuk perbaikan, baru satu yang datang," katanya lagi.

Karena keterlambatan dari jadwal semula, maka jadwal instalasi mesin ke dalam jaringan interkoneksi Batam - Bintan menjadi lebih lambat. "Karena masih harus menjalankan running tes dan komisioning baru kemudian bisa masuk ke dalam sistem. Setelah itupun, kenaikan dayanya harus bertahap. Makanya ketika memasuki Ramadhan nanti, semuanya sudah berjalan normal," katanya lagi.

Memang hingga saat ini, pemadaman masih sering terjadi di seluruh Batam. Sekali pemadaman bisa memakan waktu hingga tiga jam. "Untuk saat ini kita masih defisit daya sebanyak 23 megawatt (MW) hingga 30 MW. Tapi kalau mesin PLTG Panaran sudah berjalan optimal, maka akan dapat tambahan daya 39 MW," ucapnya.

Cuaca mendung dan hujan beberapa hari terakhir ini juga mendukung pengurangan suplai daya yang cukup signifikan hingga 20 MW. "Kalau hujan, pemadaman akan berkurang. Karena cuaca dingin akibat hujan, penggunaan listrik untuk AC juga berkurang," paparnya.

PLN Batam juga mengerti bahwa kebutuhan listrik merupakan pilar penting bagi dunia usaha di Batam. Akibat pemadaman listrik berturut-turut ini, banyak pelanggan dari sektor industri memprotes keras. Yoga mengatakan PLN akan melakukan koordinasi dengan kawasan industri terkait jadwal pemadaman listrik. "Kami mendapat banyak komplain dari pihak industri," imbuh Yoga.(leo)


Profesionalisme PLN Batam dalam mensuplai pasokan listrik, khususnya ke kawasan industri tengah dipertanyakan banyak pihak.


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News