Pemadaman Listrik di Kawasan Industri, Pengusaha: PLN Batam tak Profesional

Pemadaman Listrik di Kawasan Industri, Pengusaha: PLN Batam tak Profesional
Kawasan industri di Batam. Foto: dalil harahap / batampos.co.id / JPG

jpnn.com, BATAM - Profesionalisme PLN Batam dalam mensuplai pasokan listrik, khususnya ke kawasan industri tengah dipertanyakan banyak pihak.

Sebab dalam satu bulan terakhir sudah 12 kali pemadaman listrik di Kawasan Industri Terpadu Kabil (KITK) dan empat di antaranya merupakan jadwal mendadak tanpa pemberitahuan sama sekali.

Atas kejadian itu, banyak pengusaha yang dirugikan. Bahkan, sejumlah pengusaha di kawasan industri mengadukannya ke Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kamis (25/4) untuk mendapatkan solusi secepatnya.

"Ini sudah terjadi sejak November 2018, parahnya di Februari 2019, tambah parah di Maret 2019 dan lebih parah lagi di April," kata Government Relation and QHSE Manager Kawasan Industri Terpadu Kabil (KITK), Sony Fuah di Gedung BP Batam.

Dalam sehari atau sekali jadwal pemadaman, listrik akan padam sebanyak tiga kali. Pemadaman pertama dimulai pada pukul 13.00-16.00 WIB, kemudian pukul 18.00-20.00 WIB dan terakhir pada pukul 20.30-22.30 WIB.

"Setelah padam, 1.500 tenaga kerja dipulangkan dan itu fakta. Dan terkadang ketika karyawan sudah dipulangkan, ternyata listrik tak jadi mati," tuturnya.

Ditambah lagi, di tengah suasana carut marut seperti ini, PLN malah menawarkan layanan premium agar suplai listrik lancar. Harganya sangat tidak bersahabat, lebih mahal 40 hingga 60 persen dari tarif biasa.

"Makanya pengelola kawasan dan tenant kita bawa langsung ke BP Batam agar keluhan didengar langsung. Kami ini memang sebenarnya sudah sengsara. PLN punya janji-janji doang. Tak jelas kapan selesainya," ujarnya lagi.

Profesionalisme PLN Batam dalam mensuplai pasokan listrik, khususnya ke kawasan industri tengah dipertanyakan banyak pihak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News