Pemahaman Pancasila Luntur, Paham Radikal Subur

jpnn.com - CIREBON - Berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di tanah air menjadi hal penting yang patut diwaspadai masyarakat saat ini. Munculnya paham kekerasan dan teror itu sedikit banyak disebabkan karena lunturnya pemahaman terhadap Pancasila dan wawasan kebangsaan saat ini.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menyampaikan hal itu berpidato dalam Forum Koordinasi dan Sinkronisasi Kewaspadaan Nasional di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (29/9). Menurut dia, saat ini perilaku berlandaskan Pancasila semakin lemah.
"Masyarakat lebih mementingkan kepentingan pribadi dan golongan. Ada upaya berlomba-lomba menghianati negeri," kata Zulkifli.
Ia menambahkan, jika perilaku Pancasila tidak dilaksanakan di kehidupan sehari-hari, paham yang baru akan masuk. Munculnya paham radikalisme dan terorisme saat ini merupakan salah satu indikator minimnya pemahaman dan pelaksanaan perilaku Pancasila.
"Lemahnya wawasan kebangsaan, pemahaman agama yang menyimpang, mungkin inilah yang namanya proxy war seperti yang pernah disampaikan Panglima TNI," ujarnya.
Zulkifli pun menilai sosialisasi empat pilar kebangsaan yang di dalamnya mencakup Pancasila tidak bisa hanya dilakukan MPR saja. Perlu ada sinergi dan keterlibatan dengan instansi pemerintah dan masyarakat.
Dalam hal ini, Zulkifli mendorong perlunya menghidupkan lagi penataran Pedoman Penghayatan dan Pelaksanaan Pancasila (P4) demi sosialisasi nilai-nilai luhur bangsa. "Saya sudah berbicara dengan Presiden terkait hal ini," ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.
Di tempat sama, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan, saat ini ancaman negara dari invasi negara lain terbilang kecil. Negara yang berani melakukan invasi ke negara lain akan mendapatkan kutukan dunia internasional.
CIREBON - Berkembangnya paham radikalisme dan terorisme di tanah air menjadi hal penting yang patut diwaspadai masyarakat saat ini. Munculnya paham
- Prabowo Sambut Presiden Senat Kamboja di Istana, Ini yang Dibahas
- Seleksi PPPK Tahap 2 Berlangsung hingga 30 Mei 2025, BKN Beri Info Skor CAT
- Lewat Operasi Gurita, Bea Cukai Tegal Gagalkan Peredaran 1,3 Juta Batang Rokok Ilegal
- Human Initiative Gelar Flash Sale Kurban untuk Bantu Masyarakat Pelosok Negeri
- Calon Haji Asal Tulungagung Meninggal Dunia Sebelum Berangkat ke Tanah Suci
- Asido Hutabarat: Kurator Wajib Mengamankan Aset Pailit