Pemain Korsel Ini Tak Kunjung Digaji, Hanya Bisa Makan Warteg dan Ketoprak

Pemain Korsel Ini Tak Kunjung Digaji, Hanya Bisa Makan Warteg dan Ketoprak
Pemain korsel Shin menunjukkan copy kontraknya didampingi bagian Humas Kemenpora. FOTO: aam/jpnn.com

jpnn.com - TAK digaji dan tak memiliki klub, membuat pemain asing asal Korsel, Shin Hyun Joon, harus memutar otak selama berada di Indonesia. Sembari berjuang agar gajinya dibayar oleh klub yang menunggaknya, Shin juga memenuhi ajakan untuk main sepak bola tarkam.

Dengan bayaran yang tak seberapa dan mengandalkan tabungan yang menipis, Shin pun harus mengatur keuangannya.

"Saya hidup irit sekarang. Harus hati-hati pakai uang, makan pun saya seadanya, karena itu jadi kurus begini," katanya usai bertemu Menpora di Kantor Kemenpora, Jakarta, Rabu (24/6) siang.

Untuk makan bagaimana? Pemain 30 tahun itu mengaku tak ada lagi makanan yang mampu memenuhi gizinya. Lengkap dengan minuman multi vitamin. Dia makan hanya makanan di pinggir jalan.

"Jangan pikir saya tak bisa makan seperti orang yang irit. Saya makan warteg, saya makan ketoprak. Sudah biasa. Yang penting perut isi," terang eks pemain Deltras Sidoarjo, PSMS Medan, dan Perseman Manokwari itu.

Karena itulah, dia berharap tunggakan gajinya di tiga klubnya, Deltras, PSMS, Perseman sebesar Rp 700 juta bisa dilunasi. Dia ingin memanfaatkannya sebagai modal bisnis, agar tak lagi hidup terkatung-katung menagih haknya.

"Saya sudah lakukan kewajiban saya main, tapi hak saya tak pernah dikasih. Saya harap bantuan pemerintah Indonesia. Saya juga lapor Kedutaan Besar Korea Selatan," pungkasnya.

Shin telah lapor ke Kemenpora, Presiden RI, dan Kapolri. Harapannya, agar gajinya yang tertunggak, bisa segera dibantu pengurusannya agar klub mau membayar.(dkk/jpnn)

TAK digaji dan tak memiliki klub, membuat pemain asing asal Korsel, Shin Hyun Joon, harus memutar otak selama berada di Indonesia. Sembari berjuang


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News