Pembaca Disway: Entahlah

Pembaca Disway: Entahlah
Dahlan Iskan. Foto: disway.id

”Pasti Anda akan menemukan jalan. Jangan tanya saya lagi. Anda sudah lebih pintar dari saya,” jawab saya.

Ketika PPKM berganti-ganti, istri Warijan menemukan jalan sendiri: tetap bisa jualan sayur. Caranya yang berubah. Termasuk keliling.

Cicilan mobilnya pun bisa lunas.

Ada pula nama Iif. Perempuan muda dari Indramayu. Dia juga membuat posting-an Disway. Juga tiap hari. Ribuan orang yang membaca Disway di akun Iif.

Iif awalnya juga buruh. Pun sampai Malaysia. Sudah beberapa tahun belakangan Iif dagang kecil-kecilan. Merintis usaha konveksi. Sambil merawat ibunya yang sakit-sakitan.

Jadi, saya tidak tahu: berapa pembaca Disway itu. Belum lagi yang lewat 42 media cetak maupun online –yang resmi mendapat tulisan dari Disway.

Tentu lebih banyak lagi yang dari kopi- mengopi.

Sebenarnya ada kerugian membaca Disway tidak dari Disway.id. Misalnya, tidak bisa mendapatkan foto-foto yang menyertai tulisan. Tidak akan tahu betapa cantiknya Si Cantik Disway di Palembang itu. Atau Si Cantik keriting yang menemukan terapi aaPRP untuk penderita Covid-19.

Seminggu lagi, lihatlah cara baru itu. Sedikit tambah sulit. Namun, lebih tertata. Sambil menunggu masukan cara lain dari pembaca.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News