Pembayaran Komodo

Oleh: Dahlan Iskan

Pembayaran Komodo
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Akan tetapi KTT adalah forum para pimpinan tertinggi pemerintahan. Di Pulau Komodo tentu tidak mungkin membahas rinci.

Seharusnya kesepakatan itu sudah dibuat lebih dulu di level menteri keuangan masing-masing negara. Di Komodo tinggal mengesahkannya. Itulah yang akan kita lihat seperti apa jadinya.

Memang kalau kesepakatan Komodo bisa dicapai, barulah ASEAN menemukan arti yang nyata dalam kehidupan bersama. Tetapi organisasi ASEAN memang dikenal sebagai nano-nano: perbedaan rasa antarmegaranya terlalu jauh.

Singapura sangat "barat". Vietnam, komunis. Thailand kerajaan. Myanmar junta militer. Filipina seperti jauh di mata sekaligus jauh di hati.

Hubungan Tiongkok dengan Jepang dan Korsel juga seperti gurami goreng asam manis. Mereka saling memerlukan tetapi juga saling menyimpan dendam.

Maka hebat sekali kalau KTT Komodo bisa bersepakat di sistem pembayaran. Bagi saya itulah yang terpenting dari KTT Komodo. Di samping doa agar kian banyak turis ke Komodo.

Kalau keputusan itu terwujud, maka semua negara ASEAN akan menang. Tetapi yang paling menang adalah Tiongkok. Penggunaan mata uang yuan akan meningkat di dunia internasional. Dan itu sangat dikhawatirkan oleh Amerika Serikat.

Selama ini, peran yuan masih kecil. Biar pun sudah dimusuhi begitu gencar, peran yuan baru sekitar 4 persen. Masih kalah dengan Euro apalagi US Dolar. Tetapi angka 4 persen itu terus mengalami kenaikan.

TEROBOSAN masih terus bisa dilakukan Presiden Jokowi. Kali ini memilih pulau Komodo sebagai tempat KTT ASEAN plus 3. Tak terbayangkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News