Pemberantasan Korupsi, Masih Beda Omongan dengan Kenyataan
Selasa, 14 Februari 2012 – 18:55 WIB

Pemberantasan Korupsi, Masih Beda Omongan dengan Kenyataan
JAKARTA--Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menegaskan, hambatan utama pemberantasan korupsi di negara ini adalah minimnya kemauan politik atau political will dari penguasa. Minimnya kemauan politik itulah yang menyulitkan institusi penegak hukum memburu dan menyergap para koruptor, terutama koruptor kelas kakap.
"Benar bahwa salah satu pekerjaan terberat bangsa ini adalah pemberantasan korupsi," tegasnya, Selasa (14/2), di Jakarta. Namun, lanjut dia, konsistensi pemberantasan korupsi sulit diwujudkan karena faktor kemauan politik penguasa yang sulit diterjemahkan institusi penegak hukum.
"Beban paling berat memang ada di pundak institusi penegak hukum karena mereka secara tidak langsung ‘dipaksa’ mengukur dan menerjemahkan dengan benar kemauan politik penguasa," ujarnya.
Ekstrimnya, kata Bambang lagi, kemauan politik penguasa dalam hal pemberantasan korupsi berada di area serba abu-abu. Ia mencontohkan, ketika penguasa menghendaki aktor utama kasus suap proyek Wisma Atlet Palembang ditangkap, penegak hukum negara bisa melaksanakan perintah itu dengan hasil yang baik. Sang buron yang berada nun jauh di Kolumbia pun bisa dibawa kembali ke Indonesia dengan pesawat charteran.
JAKARTA--Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menegaskan, hambatan utama pemberantasan korupsi di negara ini adalah minimnya kemauan politik atau
BERITA TERKAIT
- Belum 100 Hari Dilantik, Pramono Rombak 59 Pejabat Eselon Termasuk Wali Kota
- Menteri Rini Mengenang Masa Kuliah, jadi CPNS 1990, Kisah Hidup Tidak Selalu Mulus
- YATBL Laporkan Muhammad Kadafi ke Bareskrim Polri
- Kementerian BUMN Tunjuk Rivan Purwantono Sebagai Direktur Utama Jasa Marga
- KUHAP Baru Diharapkan Tingkatkan Kepercayaan Publik pada Sistem Hukum
- Bhikkhu Thudong Singgah di Kantor Gubernur Jateng, Luthfi Dukung Penuh