Pemegang Polis Asuransi Syariah Turun
Kamis, 11 September 2008 – 10:40 WIB
JAKARTA – Para pemain di industri asuransi syariah dituntut lebih kreatif menghadapi ketatnya persaingan. Jika tidak, pangsa pasarnya akan makin tergerus. Ketua Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia Agus Edi Sumanto menyatakan, seperti halnya produk jasa keuangan lain, industri asuransi berbasis syariah ikut terimbas gejolak di sektor finansial. ’’Saat investasi memburuk, sulit mengembangkan produk syariah, khususnya unit link,’’ ujarnya kemarin (10/9). Tahun lalu, pendapatan premi asuransi syariah mencapai Rp 551,37 miliar atau 1,24 persen dari total perolehan premi asuransi jiwa sebesar Rp 44,4 triliun. Pada semester I tahun ini, premi asuransi syariah mencapai Rp 521,4 miliar. Total aset industri asuransi syariah mencapai Rp 1,07 triliun.
Dia pun mengakui ada tren penurunan pemegang polis pada asuransi syariah. ’’Ini lebih terkait kondisi pasar yang memburuk,’’ jelas presdir PT Asuransi Takaful Keluarga tersebut.
Baca Juga:
Berdasar data Bapepam-LK, industri asuransi syariah kian tenggelam. Tahun lalu, pemegang polis asuransi jiwa syariah masih 2,81 juta. Itu setara 8,72 persen dari total seluruh pemegang polis di industri asuransi jiwa yang mencapai 32,27 juta jiwa. Namun, per semester I 2008, jumlahnya malah menyusut menjadi 2,54 juta polis.
Baca Juga:
JAKARTA – Para pemain di industri asuransi syariah dituntut lebih kreatif menghadapi ketatnya persaingan. Jika tidak, pangsa pasarnya akan
BERITA TERKAIT
- Bank Mandiri Taspen Umumkan Para Pemenang Undian Bertabur Hadiah Rp900 Juta
- Lewat Inovasi Angkutan Open Side Container, KAI Logistik Tingkatkan Performa
- Barang Impor Murah Jadi Masalah, Pemerintah Perlu Lakukan Hal Ini
- Tebar Berkah Ramadan, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kabel Fiber Optik dari KEK Kendal
- Perputaran Uang Selama Idulfitri Diperkirakan Mencapai Rp 157,3 Triliun