Pemerintah Akui Video Kekerasan Papua

Sebut Tindakan Prajurit Tidak Profesional, Bantah Operasi Militer

Pemerintah Akui Video Kekerasan Papua
Foto: youtube.com
JAKARTA - Pemerintah akhirnya mengakui video kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI di Papua. "Memang ada tindakan dari para prajurit di lapangan yang berlebihan dalam menangkap orang yang dicurigai sebagai orang atau kelompok-kelompok yang melakukan tembakan. Karena mereka memang diketahui memiliki senjata," kata Menteri Koordinator Politik, hukum dan keamanan (Menkopolhukam) Djoko Suyanto di kantor Presiden, Jumat (22/10).

Meski begitu, Djoko menegaskan, aksi para prajurit yang dinilainya berlebihan itu bukan bagian dari operasi militer di Papua. "Aparat TNI tidak pernah melakukan operasi militer di Papua," kata Djoko menegaskan.

Djoko mengakui, bahwa tindakan kekerasan yang dilakukan prajurit TNI dan sudah ditayangkan di televisi, dan situs internet Youtube merupakan tindakan  yang tidak profesional. "Hingga kini, pihak TNI masih terus melakukan penyelidikan akan peristwa tersebut," Djoko menambahkan.

Seperti diketahui, sepekan silam beredar video aksi kekerasan yang dilakukan oleh prajurit TNI terhadap sejumlah warga sipil di Papua. Aksi kekerasan yang pertama kali disebarkan oleh kelompok yang mengaku dari  Asian Human Right Commision itu kemudian juga ditayangkan oleh televisi di Indonesia. Menurut Djoko, hingga saat ini tim yang dibentuk TNI belum memastikan lokasi peristiwa itu. "Penyelidikan masih akan terus berkembang. Termasuk dimana lokasi, dan siapa saja yang terlibat. Yang pasti, masalah ini sudah ditangani oleh tim khusus, dan panglima Kodam XVII/Cenderawasih sangat concern atas masalah ini."

JAKARTA - Pemerintah akhirnya mengakui video kekerasan yang dilakukan oleh oknum TNI di Papua. "Memang ada tindakan dari para prajurit di lapangan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News