Pemerintah Bantah Abaikan Nasib ABK Gemini

Pemerintah Bantah Abaikan Nasib ABK Gemini
Pemerintah Bantah Abaikan Nasib ABK Gemini
"Kalau upaya-upaya penyelematan termasuk uang tebusan, saya tidak bisa berbicara banyak. Karena seperti pengalaman sebelumnya, hal itu bisa berakibat buruk bagi ABK yang disandera," ujarnya.

Yang terpenting, kata Tene, para awak kapal dalam kondisi baik. Para ABK tersebut diberi makan sehari dua kali. "Menurut kapten kapal, kondisi mereka dalam keadaan sehat. Soal makan pun cukup, dua kali sehari," lanjut dia.

Tene memaparkan, sejauh ini pemerintah Singapura sudah dua kali berkomunikasi dengan kapten kapal MT Gemini. Yakni pada, tanggal 4 Mei dan 10 Mei lalu. Namun, diakuinya, upaya pembebasan tidak bisa berlangsung cepat dan membutuhkan proses. Dia mencontohkan pembebasan 20 ABK Kapal MV Sinar Kudus yang juga mengalami nasib serupa dengan para awak kapal MT Gemini, membutuhkan waktu sekitar 45 hari.

"Karena itu meski pemerintah dibilang lambat, kenyatannya proses pembebasan ini tidak bisa berdiri sendiri. Upaya pembebasan awak kapal Sinar Kudus tersebut tergolong cepat dalam sebuah kasus penyanderaan. Untuk itu, kita juga berupaya yang terbaik dalam upaya penyelamatan ini," tegasnya.

JAKARTA - Upaya pembebasan 13 WNI yang menjadi Anak Buah Kapal (ABK) MT Gemini yang disandera perompak Somalia, hingga kini belum menemui kepastian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News