Pemerintah Diingatkan Untuk Berhati-Hati soal Petral

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro mengingatkan pemerintah, terutama tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) untuk berhati-hati jika ingin membubarkan Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) yang berdomisili di Singapura.
Ia juga meminta agar tim yang diketuai oleh Faisal Basri itu benar-benar menguasai terlebih dulu permasalahan yang terjadi pada anak usaha PT Pertamina itu.
"Jangan menyerang Petral hanya berdasarkan sentimen publik, bahwa Petral merupakan sarang mafia. Dalam pengadaan minyak, fungsi Petral itu tetap ada. Jadi sebelum dibubarkan (RTKM) harus hati-hati, harus tahu problemnya apa," ungkap Komaidi di Warung Daun Cikini, Jakarta, Sabtu (6/12).
Menurutnya, ada beberapa alasan mengapa Petral perlu dipertahankan terkait dengan transparansi harga perdagangan internasional. Salah satunya yakni karena pajaknya lebih murah. Terlebih, Singapura merupakan pusat perdagangan minyak, yang memudahkan Petral untuk bermitra.
"Perdagangan migas internasional juga hulunya di Singapura. Singapura adalah pusat perdagangan minyak di Asia dan banyak NOC (National Oil Company) yang berkantor di Singapura sehingga memudahkan komunikasi," jelasnya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Direktur Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro mengingatkan pemerintah, terutama tim Reformasi Tata Kelola Migas (RTKM) untuk berhati-hati
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kapolda Sumbar Perintahkan Usut Tuntas Kecelakaan Maut Bus ALS di Padang Panjang
- Pencari Kerja Padati Job Fair Jakarta 2025, Ada 12 Ribu Lowongan Pekerjaan Tersedia
- Kala Bhikkhu Thudong Singgah di Masjid Agung Semarang: Wujud Persaudaraan Lintas Iman
- Menko Polkam: Pemerintah Bentuk Satgas Terpadu Operasi Penanganan Premanisme & Ormas Meresahkan
- Masukan Buat Prabowo dari Innovation Summit Southeast Asia 2025
- B2W Capai 80 Persen Target Kuartal I 2025, Siapkan Revitalisasi 15 Korwil se-Indonesia