Pemerintah Jajaki Impor dari Aljazair

Pemerintah Jajaki Impor dari Aljazair
Pemerintah Jajaki Impor dari Aljazair
JAKARTA- Pemerintah Indonesia telah menandatangani mou kerjasama antar menteri dengan pemerintah Aljazair untuk kerjasama impor minyak. Kerjasama tersebut telah ditandatangani rabu malam (30/07) di Hotel Grand Hyatt oleh Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral, Poernomo Yusgiantoro dengan menteri pertambangan Aljazair, Chalib Khelil yang juga saat ini menjabat sebagai presiden OPEC.

jpnn.com - Hal ini diungkapkan Wisnuntoro, Kepala Divisi Humas dan Komunikasi Pertamina, jumat siang di kantor pusat pertamina, Jakarta, (01/08). “Kita dan Aljazair kemaren baru sign antar menteri untuk impor minyak. Baru kerjasama payung, masih penjajakan sekarang.” katanya.

Namun Wisnuntoro mengatakan kerjasama impor minyak pertamina nantinya dengan perusahaan Aljazair tetap bersifat bisnis to bisnis atau kontrak kerjasama bisnis antar dua perusahaan tanpa melibatkan pemerintah. Sehingga semuanya tetap harus melalui tender dengan jangka waktu kontrak selama 3 bulan.

Indonesia harus mengimpor 300 hingga 400 ribu barel minyak mentah per hari. Saat ini kebutuhan minyak nasional 1,3 juta barel minyak per hari, sementara produksi nasional hanya 950 ribu barel per hari. Sehingga diperkirakan pemerintah akan mengeluarkan dana lebih dari 30 juta dolar untuk impor minyak, jika harga minyak diasumsikan hanya 100 dolar per barel

Wisnuntoro menekankan meskipun telah ada kerjasama pemerintah Indonesia dengan Aljazair namun belum ada kepastian kontrak impor minyak. Karena impor minyak tetap akan melalui tender dan pertamina akan memilih kontraktor yang memiliki harga kompetitif yang diharapkan bisa dibawah harga pertamina saat ini.(wid/JPNN)



Berita Selanjutnya:
HNSI Rangkul Tengkulak

JAKARTA- Pemerintah Indonesia telah menandatangani mou kerjasama antar menteri dengan pemerintah Aljazair untuk kerjasama impor minyak. Kerjasama


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News