Pemerintah Jalankan Prosedur Antisipasi Kasus Hepatitis Akut

Pemerintah Jalankan Prosedur Antisipasi Kasus Hepatitis Akut
Kemenkes menindaklanjuti kasus hepatitis akut misterius. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Tingkatkan Kewaspadaan

Sampai saat ini IDAI dan Kementerian Kesehatan terus berkoordinasi dan masih menunggu hasil lab dari kasus hepatitis misterius ini.

“Sampai tahap ini kami bersama kemenkes masih terus menunggu hasil investigasinya, namun yang penting adalah kita melakukan kewaspadaan dini agar supaya kasus-kasus ini bisa terjaring sedini mungkin, jangan sampai sudah terlambat,” kata Pimprim.

Dokter anak yang bernaung dalam IDAI di seluruh indonesia juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dini, jika muncul kasus, pasien-pasien yang memenuhi kriteria.

“Misalnya gejala gejala pencernaan, disertai dengan kuning, dengan BAB pucat, dan lainnya. Kemudian kalau perlu dilakukan uji fungsi hati, SGPT dan SGOT” sebut Pimprim.

Menurut dia, sampai dengan senin kemarin baru ada dua laporan dari Tulungagung dan Sumatera Barat, namun kasus tersebut bahkan belum masuk kriteria probable hepatitis.

Dokter anak dari Rumah Sakit Pondok Indah, Dr. dr. Muzal Kadim menjelaskan gejala sakit hepatitis A yang umumnya terjadi pada anak.

“Hepatitis A yang banyak kejadian pada anak itu penularan lewat saluran cerna. Untuk gejalanya juga ada mual, diarenya jarang, mualnya lebih hebat, lemas terutama, nyeri perut itu lebih karena pembesaran hati di kanan atas, itu kalau teliti secara detail,” sebut Muzal.

Pemerintah telah membahas beberapa tema pokok terkait hepatitis akut, di antaranya prosedur penanganan yang bisa diantisipasi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News