Pemerintah Kaji Royalti Batubara 13,5 Persen

Pemerintah Kaji Royalti Batubara 13,5 Persen
Pemerintah Kaji Royalti Batubara 13,5 Persen
JAKARTA-Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan kenaikan royalti batubara dan pengenaan pajak ekspor (PE). Negara lain yang telah memberlakukan kenaikan royalti batubara adalah Australia di negara bagian Queensland.

Indonesia menetapkan royalti batubara 7 hingga 13,5% sesuai tipe generasi PKP2B (Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batubara). Perlu dicatat bahwa pengenaan Pajak Ekspor (PE) batubara tidak berlaku terhadap produsen batubara yang memegang PKP2B generasi I seperti PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), dan PT Adaro Indonesia Tbk.

Riset Samuel Securitas, yang dipublikasikan dalam rilis Senin (7/7) menyebutkan, pihaknya menilai koreksi yang terjadi saat ini merupakan kesempatan untuk mengakumulasi. Saham pilihan adalah BUMI dengan target harga Rp 10,600 per saham atau 41% upside dan PTBA (PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga Rp 18.500 per lembar atau 16% upside.

Kondisi royalti batubara yang dikenakan Indonesia saat ini jauh lebih tinggi dibandingkan di China sebagai produsen terbesar dunia. Di China, berlaku tarif 0,5-4%. Di Malaysia dan Vietnam, berlaku tarif masing-masing 5% dan 1%-8%.Sementara Ciptadana Securities memaparkan, saat ini sejumlah pihak mendesak pemerintah menaikkan royalti batubara, dari 13,5% jadi 50% atau bahkan lebih, menyusul lonjakan harga batubara di pasar dunia. Di Queensland, Australia, tarif royalti dinaikkan sejak 1 Juli 2008, dari 7% jadi 10% untuk harga batubara di atas US$ 100 per ton. Tapi, hal ini tampak lebih sulit dilakukan di Indonesia karena tarif royalti dan pajak batubara Indonesia adalah sudah paling mahal dibandingkan yang berlaku di negara lain.(rie/JPNN)

jpnn.com -


!-- @page { size: 8.5in 11in; margin: 0.79in } P { margin-bottom: 0.08in } -->JAKARTA-Pemerintah tengah mengkaji kemungkinan kenaikan royalti batubara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News