Pemerintah Libya Siap Jalani Reformasi
Rabu, 06 April 2011 – 19:28 WIB
"Inggris dan Amerika tahu banyak soal Lockerbie. Segala hal yang berkaitan dengan insiden itu sudah lama dipublikasikan. Tidak ada lagi rahasia soal Lockerbie," kata Saif membantah pernyataan Koussa. Setibanya di Inggris, Koussa sempat mengumbar janji akan membocorkan rahasia soal tragedi yang merenggangkan hubungan AS dan Libya itu.
Lebih lanjut, Saif mengatakan bahwa Koussa hanyalah seorang politikus tua yang sakit-sakitan. "Dia tua dan sakit. Jika Anda (Inggris) melindunginya, Anda hanya akan mendapatkan cerita-cerita lucu darinya," sindir Saif. Menurut dia, kesehatan juga menjadi alasan utama Koussa untuk membelot ke Inggris. Dia yakin, tidak ada alasan serius yang mendasari pembelotan mantan tangan kanan Kadhafi tersebut. (AP/BBC/hep)
TRIPOLI - Untuk kali pertama sejak pasukan NATO dan Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara atas Libya, pemerintah negeri Afrika Utara itu
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia Jalin Program Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa
- Ratusan Warga Israel Serbu Masjid di Kota Tua Hebron
- Cegah Dampak Konflik Timteng Meluas, Indonesia tak Boleh Lengah
- Vietnam: Mengimpor Barang dari Uni Emirat Arab Rawan Penipuan
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Resmi! Tetangga Amerika Serikat Ini Akui Kedaulatan Negara Palestina