Pemerintah Minta Peningkatan Utang Swasta Diwaspadai

Pemerintah Minta Peningkatan Utang Swasta Diwaspadai
Pemerintah Minta Peningkatan Utang Swasta Diwaspadai

Dia menyebutkan, jika utang tersebut digunakan untuk hal-hal yang bersifat produktif dengan jangkauan kemampuan membayar, hal tersebut masih wajar dilakukan.

"Sehingga pemanfaatan dan peruntukan utang luar negeri oleh swasta perlu digunakan untuk aktivitas yang memiliki potensi keuntungan yang memadai," katanya.

Firmanzah menuturkan, pemerintah memahami peningkatan jumlah utang swasta tersebut berasal dari besarnya ekspansi pihak swasta. Ekspansi tersebut memang dibutuhkan untuk meningkatkan iklim investasi di sektor riil dan infrastruktur.

"Hal ini ditambah dengan upaya industrialisasi dan hilirisasi di sektor mineral dan pertambangan. Kedua hal ini mendorong swasta untuk melakukan ekspansi usaha dan konsekuensinya adalah kebutuhan dana investasi yang sangat besar," tuturnya.

Meski demikian, Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi dan Pembangunan itu memastikan bahwa Pemerintah dan Bank Indonesia mampu mengelola utang luar negeri Indonesia dalam batas yang aman. Sehingga tidak membahayakan fundamental ekonomi yang telah terbangun kuat selama ini.

Dia merinci, hal yang perlu dicermati adalah peningkatan Debt Service Ratio (DSR) dari 34,95 persen pada 2012 yang mengalami kenaikan menjadi 42,73 persen pada akhir 2013.

"Seiring dengan pelemahan pasar ekspor dunia sepanjang 2013 telah membuat DSR kita mengalami peningkatan. Pada 2014 ini seiring dengan membaiknya ekonomi sejumlah negara di Eropa, Jepang dan Amerika Serikat maka kita optimistis ekspor nasional akan mengalami peningkatan. Dan membuat DSR kita akan tetap terjaga dalam rentan tetap aman sepanjang 2014," imbuhnya. (Ken)


JAKARTA - Pertumbuhan utang luar negeri pemerintah mengalami penurunan. Berdasarkan rilis profil utang Bank Indonesia (BI), utang luar negeri Pemerintah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News