Pemerintah Revisi Asumsi Makro APBN 2011

Pemerintah Revisi Asumsi Makro APBN 2011
Pemerintah Revisi Asumsi Makro APBN 2011
Kenaikan yang sama juga terjadi di berbagai perdagangan internasional. Dampaknya, 9 negara di kawasan Asia Tenggara bahkan sudah menaikkan harga BBM mereka mulai 9-16 persen dari harga semula. Kenaikan harga minyak ini dipicu kekhawatiran global atas konflik di kawasan timur tengah terutama di Libya dan sekitarnya. ‘’Yang di Libya ini sebenarnya temporer. Bahwa (konflik Libya) itu menjadi sekian lama tentu di luar perkiraan kita. Jadi memang harus kita pantau terus,’’ kata Bambang.

Yang jelas kata Bambang, perubahan asumsi ini akan direalisasikan pada pengajuan usulan APBN-P 2011. Pengajuan revisi diperkirakan terjadi pada pertengahan tahun ini. ‘’Paling cepat bulan Juli. Jadi antara bulan Juni-Juli kita akan revisi terhadap APBN, terutama pada perkiraan harga minyak, lifting minyak dan volume BBM yang dikonsumsi juga akan kita tinjau lagi pada saat itu,’’ tegas Bambang.

Menjelang waktu pengajuan revisi tersebut, ditambahkan Menteri Koordinator bidang ekonomi Hatta Radjasa, pemerintah akan memastikan APBN tetap aman. Pemerintah juga belum berencana untuk menaikkan harga BBM seperti langkah yang diambil negara-negara lainnya menyikapi kenaikan harga minyak dunia. ‘’Sampai sekarang masih bisa kita kendalikan, meski harga sekarang tinggi. Ini karena ada penguatan rupiah dan yang paling penting disiplin kuota BBM 38,6 juta KL harus ditepati. Kalaupun terjadi migrasi, jangan sampai berlebihan,’’ tegas Hatta.(afz/jpnn)

JAKARTA—Pemerintah akhirnya merevisi  merevisi asumsi makro APBN 2011. Revisi khususnya pada nilai tukar rupiah dan harga minyak. Hal


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News