Pemerintah RI Tahan Diri
Jumat, 27 Agustus 2010 – 02:59 WIB
Tekanan publik Indonesia membuat pemerintah Malaysia mengancam mengeluarkan travel advisory kepada warganya. Ancaman itu muncul dengan dalih aksi demonstrasi warga Indonesia kepada kedutaan besar Malaysia di Jakarta. Para politisi Senayan meminta pemerintah RI untuk tidak menanggapi ancaman Menlu Malaysia itu.
"(Travel advisory) itu hanya isu pemutarbalikan fakta, pemerintah jangan terpancing," kata Ahmad Muzani, anggota Komisi I dari Fraksi Partai Gerindra kepada wartawan di gedung parlemen, Jakarta, kemarin (26/8).
Menurut Muzani, Malaysia sedang menggulirkan isu politik yang berbahaya. Aksi demonstrasi yang terjadi di Indonesia adalah hal yang biasa. Namun, ada ekspektasi yang berbeda dari persepsi Malaysia, sehingga mengeluarkan ancaman itu. "Faktanya, memang ada pelanggaran dengan melempar kotoran, itu juga diakui. Namun, itu menjadi urusan hukum polisi untuk menyelesaikan," kata Sekjen Partai Gerindra itu.
Nah, konteks Malaysia untuk mengeluarkan ancaman berdasar aksi itu, sebaiknya tidak ditanggapi pemerintah. Sebab, hal itu bukan substansi masalah. Pemerintah harus bersikukuh bahwa Malaysia telah melakukan pelanggaran dengan menanggap tiga petugas Kementrian Kelautan dan Perikanan. "Aksi demonstrasi itu persoalan pinggiran. Pengalihan isu. Tidak akan terjadi jika Malaysia tidak melanggar," jelasnya.
JAKARTA - Pemerintah RI masih menahan diri untuk tidak menanggapi komentar dari Menlu Malaysia Datuk Seri Anifah Aman yang menyatakan bahwa negara
BERITA TERKAIT
- Tegas! Mesir Menolak Tampung Warga Gaza di Sinai
- Alhamdulillah, 3 Negara Eropa Ini Akhirnya Akui Palestina
- Pesawat Singapore Airlines SQ321 Mengalami Turbulensi, 9 WN Malaysia Luka-Luka
- Prancis Dukung ICC Tangkap Pimpinan Israel dan Hamas
- Iran Mulai Menyelidiki Kecelakaan Helikopter Presiden Ebrahim Raisi
- Kematian Presiden Iran Berpotensi Menyolidkan Kubu Konservatif