Pemerintah Siapkan Insentif Pajak untuk Mobil Listrik

Pemerintah Siapkan Insentif Pajak untuk Mobil Listrik
Mobil listrik Tesla (kiri) buatan USA dan MobIl listrik Selo buatan Indonesia, di Graha Pena, Surabaya, Jumat 12/5. FOTO CHANDRA SATWIKA/JAWA POS

Data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menunjukkan realisasi produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi selama semester pertama 2017 menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Capaian tersebut berada di tengah harga minyak yang masih rendah di bawah USD 50 per barel.

Lifting minyak sejak awal Januari hingga akhir Juni 2017 mencapai 802 ribu barel per hari (bph).

Padahal, realisasi tahun lalu pada periode yang sama mencapai 817 ribu bph. Selain lebih rendah dibanding 2016, capaian tersebut masih berada di bawah target tahun ini.

Dalam APBN 2017, lifting minyak dipatok 815 ribu bph. Adapun dalam rencana kerja dan anggaran (RKA) yang sudah disetujui kontraktor dan SKK Migas, lifting ditarget 808 ribu bph. 

Berdasar data PT Pertamina (Persero), impor minyak mentah diperkirakan menyentuh angka 140 juta barel sepanjang 2017 atau lebih tinggi 5 persen dari realisasi impor 2016 sebanyak 134 juta barel.

Impor minyak itu didatangkan dari beberapa negara seperti Arab Saudi (39 juta barel); Afrika (18 juta barel); Asia mencakup Malaysia, Thailand, dan Brunei Darussalam (60 juta barel); serta Mediterania (32 juta barel). (dee/c23/sof)


Pemerintah terus menyiapkan berbagai regulasi terkait pemanfaatan mobil listrik.


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News