Pemilih Asal Indonesia Apresiasi Banyaknya Imigran di Jadi Anggota Parlemen Australia

Pemilih Asal Indonesia Apresiasi Banyaknya Imigran di Jadi Anggota Parlemen Australia
Wajah baru di Parlemen Australia, baik di DPR maupun Senat, (dari kiri atas) Marion Scrymgour, Fatima Payman, Michelle Ananda-Rajah, Cassandra Fernando, Jacinta Price, Dai Le, Jana Stewart, Sam Lim dan Sally Sitou. (ABC News)

"Di Australia, para pemilih mudah mengetahui mana yang akan didukung karena ideologi partainya jelas. Kalau di Indonesia semua partai punya ideologi dan program yang hampir sama," ujar Andika.

"Saya memilih Andrew Leigh, bukan hanya karena dia hebat, seorang PhD, tapi karena dia dekat dgn pemilih di sini. Dia juga lancar berbahasa Indonesia," katanya.

 

Senang dengan kekalahan Partai Liberal 

Pemilih asal Indonesia lainnya, Santi Bucknell, sekarang tinggal di Burpengary, sekitar 45 kilometer dari Brisbane.

"Reaksi saya adalah sangat senang bahwa Partai Liberal tidak lagi berkuasa karena menurut saya mereka tidak pro rakyat kebanyakan," ujarnya kepada Sastra Wijaya dari ABC Indonesia.

"Kami sangat berharap dengan masuknya Pantai Hijau di DPR dan di Senat akan membawa angin segar di pemerintah federal yang baru," kata Santi yang sudah menjadi warga negara Australia sejak sembilan tahun terakhir.

Santi sendiri menjadi relawan bagi Partai Hijau selama pemilu karena merasa bahwa masalah lingkungan seperti perubahan iklim ini adalah masalah yang paling mendesak untuk ditangani di Australia saat ini.

"Persoalan seperti kebakaran hutan beberapa tahun lalu, juga misalnya pemutihan terumbu karang di Queensland adalah persoalan nyata yang ada di depan kita," katanya.

Warga asal Indonesia yang sudah menjadi warga negara Australia juga memberikan suara mereka di pemilu federal hari Sabtu (21/05)

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News