Pemilih Pandai Paham Betul bahwa Pertahanan Negara Sangat Penting Untuk Indonesia

Indonesia harus berhati-hati menghadapi era baru ini. Sebab, menurut Mike O'Sullivan dari Forbes, kekuatan-kekuatan dunia seperti Tiongkok dan negara-negara barat secara de facto berusaha mengunci banyak negara dan perusahaan di dunia ke dalam ekosistem teknologi dan peraturan tertentu.
Pada era ini, AI pun akan menjadi medan pertempuran baru untuk meraih supremasi. Karena itu, berbagai pilihan mulai dari teknologi dan regulasi, mata uang dan cara pembayaran, hingga perdagangan dan investasi harus dibuat.
Pilihan-pilihan tersebut akan semakin nyata konsekuensinya yang akan membuat fragmentasi ekonomi global akan terus meluas dan menguat di berbagai bidang.
Untuk menyalurkan suara generasi muda, lahirlah gerakan moral Pemilu Damai Pemilih Pandai atau #PDPP yang sadar bahwa kesuksesan Indonesia menghadapi tantangan zaman di masa depan adalah buah dari keputusan milenial dan Generasi Z saat ini, terutama keputusan memilih pemimpin.
"Milenial dan Generasi Z adalah generasi yang sangat percaya diri dan memandang masalah bukan sebagai hambatan, tapi sebagai tantangan. Karena itu, berbagai hal di Asia Pasifik bagi anak muda malah dipandang sebagai peluang untuk membawa Indonesia memainkan peran lebih signifikan di kawasan," papar Arya Sadhana.
"Dengan memberdayakan dan memberi ruang generasi muda berkreasi serta memilih pemimpin yang bijak, maka masa depan Indonesia menjadi negara maju bisa diwujudkan," pungkasnya. (flo/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Prabowo Subianto dipandang sebagai sosok pemimpin lengkap yang bisa membawa Indonesia menjadi bangsa yang besar.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Koperasi Merah Putih
- SP JICT: May Day 2025 Momentum Reformasi Tata Kelola Pelabuhan Nasional
- Ingin Kunjungi Arab Saudi, Prabowo Berencana Bangun Perkampungan Haji Indonesia
- Dukung Prabowo 2 Periode, Idrus Golkar Usul Pembentukan Koalisi Permanen
- Versi Pengamat, Prabowo Tak Merestui Mutasi Letjen Kunto Arief
- Prabowo Sebut Orang Indonesia Harus Tinggalkan Mental 'Kumaha Engke'