Pemilik Hotel di Tasmania Eksploitasi Pekerja Malaysia

Pemilik Hotel di Tasmania Eksploitasi Pekerja Malaysia
Pemilik Hotel di Tasmania Eksploitasi Pekerja Malaysia

Dua pekerja Malaysia keturunan China mengalami eksploitasi, dibayar rendah dan didiskriminasi oleh operator sebuah hotel di Tasmania semata-mata karena ras mereka.

Demikian terungkap dalam keputusan Pengadilan Sirkuit Federal Australia dalam kasus yang dilitigasi oleh Fair Work Ombudsman.

Dalam keputusannya, hakim menjatuhkan denda total $ 211.104 dalam kasus yang digambarkan sebagai "kebenaran yang mengganggu" terkait eksploitasi pekerja migran dengan visa kerja jenis 457.

Dalam kasus ini, ombudsman berhasil membuktikan bahwa Chang Yen Chang - pemilik Scamander Beach Resort Hotel di Tasmania hingga 2014 - memperlakukan suami-istri asal Malaysia, Kien Hoong Loh dan Kah Yoon Low, berbeda dengan karyawan Australia. Pasangan pekerja ini kekurangan pembayaran $ 28.000.

Pengadilan mengungkap bahwa sebagai manajer umum, Chang melanggar ketentuan diskriminasi rasial UU Fair Work dengan cara mengeksploitasi kekurangan dan kemampuan bahasa pasangan ini yang buruk, memaksa mereka bekerja lembur tanpa dibayar dan tidak mencatat jam kerja mereka.

Selama persidangan empat hari, berhasil dibuktikan bahwa faktor ras China dan kewarganegaraan Malaysia pasangan ini menjadi "alasan substansial dan operatif" mengapa Chang dan perusahaannya mendiskriminasikan mereka.

Disebutkan bahwa Chang mengeksploitasi hubungan budaya China dengan pasangan tersebut dan menyebut mereka "keluarga" agar mereka bekerja lebih keras untuknya.

Chang membantah tuduhan ini namun Hakim Barbara Baker memutuskan bahwa Chang dan perusahaannya "sengaj membuat keputusan untuk memperlakukan pasangan Malaysia berbeda dengan karyawan lainnya".

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News