Pemilu Pilu dari Lima Srikandi Amerika

Oleh Dahlan Iskan

Pemilu Pilu dari Lima Srikandi Amerika
Dahlan Iskan di ladang gandum di pedesaan Amerika Serikat menjelang panen. Foto: Disway

Amerika kembali jadi Amerika. Presiden dan parlemen beda partai. Pemilu 6 November kemarin menghasilkan itu: DPR kembali dikuasai Partai Demokrat. Untuk mengontrol presiden yang dari Republik.

Rakyat Amerika selalu begitu: tidak mau ada presiden yang terlalu berkuasa. Juga tidak mau DPR yang seperti itu.

Kim Young, misalnya, caleg dari partai Republik. Tapi tema kampanyenya jelas: tidak menyetujui semua program Trump.

Wanita 54 tahun ini setuju Trump: pemotongan pajak. Tapi sangat tidak setuju di bidang imigrasi, jaminan sosial dan pembangunan tembok perbatasan.

Kim pun menang tipis: 51 persen. Di Dapil 39 California. Dengan lawan begitu berat: Gilbert Cisneros, pemenang lotre Rp 4 triliun.

Kemenangan Kim juga kian menyulitkan proyek yang sudah sulit: pembangunan kereta cepat dari San Fransisco ke Los Angeles. Yang sudah molor lebih 10 tahun. Dan masih akan lebih molor entah berapa puluh tahun lagi.

Kemenangan Rashida di Detroit juga fenomenal: nyaris 85 persen. Hampir tiada lawan di Dapil 13 Detroit.

Padahal dia wanita. Padahal dia janda. Padahal dia Islam. Padahal dia Palestina.

Amerika kembali jadi Amerika. Presiden dan parlemen beda partai. Pemilu 6 November kemarin menghasilkan itu: DPR kembali dikuasai Partai Demokrat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News