Pemilu Timor Leste Bangkitkan Memori Kelam Masa Penjajahan

Pemilu Timor Leste Bangkitkan Memori Kelam Masa Penjajahan
Armanda Ferriera disiksa ketika masih muda. (ABC News: Mitchell Woolnough)

Akhir pekan lalu, warga Timor Leste sudah memberikan suara mereka dalam pemilihan umum dan perhitungan suara masih dilakukan hingga kini.

Bagi warga Timor Leste, seperti Armanda Ferriera, usia 63 tahun, berbicara soal masa depan negaranya tidak bisa terlepas dari perjuangan demi meraih kemerdekaan Timor Leste.

Saat Armanda menceritakannya, ia tidak bisa menahan air matanya, yang juga menjadi air mata kemarahannya.

"Sangat sulit bagi saya untuk berbicara tentang saat itu," kata Armanda yang tinggal di sebuah desa di luar ibu kota Dili.

Saat itu ia masih remaja, tapi pernah disandera, diperkosa, dan dipukuli dengan kejam oleh pasukan Indonesia yang disebutnya menjajah Timor-Leste.

Kejadian tersebut terjadi 10 hari setelah Timor Leste pertama kali mendeklarasikan kemerdekaannya dari Portugal pada tahun 1975.

Ketika melarikan diri ke hutan, Armanda menyaksikan bagaimana teman-temannya mati kelaparan.

Ia mengaku jika perasaannya bercampur aduk ketika akhirnya Timor Leste merdeka dari Indonesia di tahun 2002.

Armanda Ferriera mengaku pernah disandera, diperkosa, dan dipukuli dengan kejam oleh pasukan Indonesia yang disebutnya menjajah Timor-Leste.

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News