Pemilu Timor Leste Bangkitkan Memori Kelam Masa Penjajahan

Pemilu Timor Leste Bangkitkan Memori Kelam Masa Penjajahan
Armanda Ferriera disiksa ketika masih muda. (ABC News: Mitchell Woolnough)

Mereka merayakan demokrasi dan kemerdekaan dengan cara mereka sendiri yang istimewa.

Ekonomi merosot

Pemimpin Timor Leste selanjutnya menghadapi tugas sulit untuk menyelamtakan Timor-Leste dari jurang masalah keuangan, dengan pendapatan minyak dan gas diperkirakan akan menurun dalam dekade berikutnya.

"Masalah ini bisa segera menimbulkan krisis bagi warga Timor Leste, krisis ekonomi, dan kemungkinan besar krisis politik," kata Andrea.

Dalam kampanyenya, Xanana mengatakan solusi ekonomi ada pada ladang minyak dan gas yang membentang di lautan antara negaranya dan Australia yang belum dimanfaatkan.

Timor Leste, yang memiliki 56 persen saham di Proyek Greater Sunrise, tidak menemukan titik tengah kesepakatan dengan perusahaan pertambangan Australia Woodside Energy tentang apakah akan memproses produk di Timor-Leste atau Darwin.

Xanana bersikukuh jika minyak dan gas harus diproses di dalam negeri, meski biaya pembangunan infrastruktur baru sangat besar.

Tiongkok belum secara terbuka menyatakan minat untuk ikut mendanai pembangunan, tetapi Profesor Leach mengatakan para pejabat Australia khawatir hal tersebut akan berubah.

Diproduksi oleh Natasya Salim dari laporan dalam bahasa Inggris


Armanda Ferriera mengaku pernah disandera, diperkosa, dan dipukuli dengan kejam oleh pasukan Indonesia yang disebutnya menjajah Timor-Leste.


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News