Pemimpin Taiwan Sebut Perang Melawan China Tak Pernah Jadi Opsi
Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri dan menunggu untuk dipersatukan kembali --secara paksa jika perlu.
Pada 2019, Presiden Xi mengusulkan untuk mengeksplorasi model pemerintahan "satu negara, dua sistem", seperti yang diterapkan di Hong Kong, untuk versi Taiwan.
Namun, pemimpin Taiwan Tsai telah menjelaskan bahwa dia tidak akan terlibat dalam pembicaraan di bawah gagasan seperti itu.
Saat berbicara untuk peringatan Hari Nasional Taiwan, Tsai menggunakan kata "ketahanan" berkali-kali dan menggambarkan sifat itu sebagai hal yang vital untuk masa depan Taiwan, secara ekonomi dan sosial, serta untuk keamanan pulau itu.
Tsai mengatakan membangun "ketahanan demokratis" adalah kunci untuk menjaga Taiwan.
"Kita dapat memiliki posisi yang berbeda, dan kita dapat berdebat satu sama lain, tetapi kita harus dengan suara bulat dan tegas berdiri di belakang sistem yang bebas dan demokratis, tidak peduli seberapa besar tekanan eksternal yang kita hadapi," katanya.
Untuk membuat Taiwan lebih tangguh di segala bidang di era pasca-COVID-19, Tsai mengatakan Taiwan harus memperdalam kerja sama internasional dan hubungan dengan para sekutu demokratis. (ant/dil/jpnn)
Pemimpin Taiwan Tsai Ing-wen mengakui tidak pernah sekali pun mempertimbangkan opsi perang total melawan China
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Hasil VNL 2024: China Dihajar Kanada 1-3
- Sultan Sebut Hubungan Erat Indonesia-China Karena Kecakapan Diplomasi Presiden Jokowi
- Ribuan Pengunjung Hadir di Pavilion Taiwan Excellence
- VNL 2024: China Membuat AS Tak Berdaya, Brasil Hantam Korea
- Mulus, Cewek-Cewek China Hantam Korea di Week 1 VNL 2024
- Pulang dari Taiwan, Bapak Bunuh Anak Kandung yang Masih Balita di Tulungagung