Pemkot Jaksel Buru Sindikat Pengemis

Pemkot Jaksel Buru Sindikat Pengemis
Pemkot Jaksel Buru Sindikat Pengemis
JAKARTA - Usulan fatwa haram bagi para pengemis kepada MUI mengundang banyak kontroversi di Jakarta. Meski begitu tidak membuat semangat Pemkot Jakarta Selatan berhenti dalam menertibkan para pengemis musiman yang datang secara tiba-tiba dari berbagai daerah. Selama bulan Ramadhan ini, Pemkot Jakarta Selatan sedang sibuk memburu sindikat pengemis, yang diduga memasok pengemis daerah ke Jakarta. "Ya kami akan berkoordinasi dengan aparat kepolisian guna menelusuri sindikat pengemis ini," kata Walikota Jakarta Selatan Syahrul Effendy kepada wartawan di Jakarta, Rabu (26/8).

Syahrul mengakui, semenjak awal Ramadhan pihaknya memang gencar melakukan penertiban terhadap Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) termasuk pengemis. Dia mengakui, pengemis di Jakarta saat ini telah dikendalikan sebuah sindikat. "Nah, kami sedang memburu aktor intelektualnya," Syahrul menegaskan. Dari hasil penulusuran Pemkot Jakarta Selatan, para pengemis ini pada umumnya diharuskan membayar setoran kepada orang-orang yang menempatkannya.

"Para pengemis di Jakarta ini biasanya didrop dari Jawa Barat. Karena itu, mereka pada umumnya terbagi dalam blok-blok. Ada blok Cirebon, Indramayu, Kuningan tetapi ada juga blok asal Brebes Jawa Tengah," jelas Syahrul. Syahrul mengakui, keberadaan Pengemis drop-dropan ini cukup merasahkan masyarakat. Karena, pada umumnya mereka mengganggu kenyamanan dan keamanan. "Motif mereka jelas, memanfaatkan bulan Ramadhan untuk kepentingan pribadi. Bisa jadi untuk memenuhi kebutuhan sehar-hari, tetapi ada juga yang mengemis demi memenuhi kebutuhan lebaran," Syahrul menegaskan. (aj/jpnn)

JAKARTA - Usulan fatwa haram bagi para pengemis kepada MUI mengundang banyak kontroversi di Jakarta. Meski begitu tidak membuat semangat Pemkot Jakarta


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News