Pemkot Surabaya Tak Akan Tunda Proyek Monorel dan Trem

Pemkot Surabaya Tak Akan Tunda Proyek Monorel dan Trem
Pemkot Surabaya Tak Akan Tunda Proyek Monorel dan Trem
Dia mengatakan, tim lelang dibuat secara independen. Yakni, hanya ada unsur enam universitas terkemuka di Indonesia. Yakni, Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Universitas Airlangga (Unair), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Brawijaya (UB), dan Universitas Indonesia (UI). "Keenamnya akan menjadi tim lelang sekaligus menganalisis proses tender. Saya sudah membuat memorandum of understanding (MoU) dengan enam universitas tersebut," jelasnya.

Menurut Risma, pihaknya tidak ingin ikut campur secara mendalam pada proyek AMC. Dia hanya akan menjadi pengarah. Salah satunya harus ada fasilitas yang bermuatan lokal pada monorel dan trem tersebut.

Contohnya, harus ada tempat untuk pesepeda yang akan naik ke monorel dan trem. Dengan demikian, pengguna sepeda bisa membawa sepedanya sekaligus. Selain itu, harus ada semacam tempat menaruh barang atau keranjang. Hal itu dibutuhkan agar monorel dan trem terlihat bersih alias tidak ada barang bawaan yang justru mengganggu penumpang lain. "Arahannya seperti itu," paparnya.

Risma mengatakan, pemkot tidak akan mau mengambil penuh apa yang ada di luar negeri. Hal itu dinilai justru bisa mengurangi kegunaan monorel dan trem. "Saya menginginkan yang benar-benar bermanfaat untuk masyarakat banyak. Karena itu, harus ada model dan fasilitas yang bisa bermanfaat untuk masyarakat Surabaya," ujarnya.

SURABAYA - Adanya janji dari pemerintah pusat untuk membantu realisasi trem di Surabaya tidak membuat pemkot berpangku tangan. Karena itu, ada atau

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News