Pemondokan dan Catering Jadi Sorotan Timwas Haji
Jumat, 25 Agustus 2017 – 15:53 WIB

Tim pengawas haji DPR. Foto: dok. humas
“Jemaah haji kita paling besar, tapi ternyata daya tawar kita paling lemah. Ini perlu kita analisa,” keluhnya.
Politikus PKS ini mencontohkan, berdasarkan kesepakatan Kemenag dan Komisi VIII, jamaah Indonesia 100 persen harus berada di markaziyah atau ring 1.
Tiba-tiba digeser begitu saja oleh jemaah Iran. Akhirnya, ada 18 persen tidak masuk ring satu.
Akibatnya, jemaah Indonesia mendapat fasilitas yang tidak memadai. Selain jauh juga sarana gedung banyak yang rusak.
Padahal, bayar biayanya sama. Dia mengusulkan, agar ke depan nomenklaturnya ada yang diubah.
Di Indonesia mesti ada kementerian haji yang lepas dari Kemenag. Di negara lain ada kementerian haji. Inilah yang membuat daya tawarnya kuat. (adv/jpnn)
Tim pengawas persiapan ibadah haji DPR yang dipimpin Wakil Ketua DPR Fadli Zon masih menemukan sejumlah masalah dalam pelaksanaan tahun ini.
Redaktur & Reporter : Natalia
BERITA TERKAIT
- Sikat Mafia Tanah, Sahroni Bakal Berkoordinasi dengan Kapolri, Jaksa Agung, dan BPN
- Pertumbuhan Ekonomi Melemah, Marwan Demokrat: Saatnya Pemerintah Ambil Langkah Nyata & Terukur
- Kepala BGN Curhat kepada DPR: Seluruh Struktural Kami Belum Menerima Gaji
- Martin Manurung: Presiden dan DPR Sepemikiran Tuntaskan RUU PPRT
- Pimpinan Komisi III Minta Polisi Tindak Perusuh Saat May Day di Semarang
- Minta Kepastian Hukum Bagi Buruh, Sahroni: Upah Dibayarkan, Jangan Ada Ijazah Ditahan