Pemuda Aceh Sumbang Game untuk Kang Emil dan Kota Bandung

Pemuda Aceh Sumbang Game untuk Kang Emil dan Kota Bandung
Ridwan Kamil. Foto Istimewa

“Pak Ridwan Kamil telah berkarya untuk Aceh, kini saatnya saya yang berkarya untuk Kota Bandung," ucapnya.

Melaui game RK Go ini, Hadi berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang mau untuk berkunjung ke Kota Bandung dan mau mengenal kota ini lebih dalam.

Praktisi pengembang game sekaligus anggota Asosiasi Developer Game Indonesia, Muhammad Ajie Santika menilai Kota Bandung memang menjadi hub untuk studio pengembang game di seluruh Indonesia.

Selain banyaknya studio pengembang, Kota Bandung juga banyak melahirkan produk-produk game unggulan yang lahir di kota Bandung.

Kondisi ini menurut Ajie dimungkingkan karena iklim kreatifitas dan pengembangan bisnis game lokal di kota Bandung, sangat kondusif. Selain itu, kebutuhan sumber daya manusia untuk pengembangan game juga banyak disumbang oleh beberapa perguruan tinggi yang ada di Kota Bandung.

Namun, menurut Ajie para pengembang game di Indonesia dari sisi bisnis masih harus belajar dan terus mengasah kemampuan karena market share Indonesia untuk game masih relatif kecil.

"Dari market size yang sebesar US$ 800 juta, pangsa pasar industri game di Indonesia hanya 2-3% saja, jadi masih sangat kecil, sisanya dikuasai pengembang dan produk game asing," terangnya.

Karena itu, Ajie mengapresiasi upaya Ridwan Kamil saat menjadi wali kota Bandung, dengan membangun Bandung Creative Hub, yang dapat menjadi titik kumpul untuk insan-insan kreatif, tak hanya para pengembang game di Kota Bandung.

Pak Ridwan Kamil telah berkarya untuk Aceh, kini saatnya saya yang berkarya untuk Kota Bandung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News