Pemudik Bermotor Dominasi Laka Lantas

Pemudik Bermotor Dominasi Laka Lantas
Pemudik Bermotor Dominasi Laka Lantas
Karena besarnya risiko, Yudi menilai mudik dengan sepeda motor merupakan tindakan tidak manusiawi. Terlebih lagi banyak pemudik yang memboncengkan balita menempuh perjalanan ratusan kilometer dengan kondisi perjalanan yang buruk. “Produsen sepeda motor harus menyediakan bus untuk pemudik yang membawa anak-anak. Ini akan membuat pemudik lebih manusiawi,” tegasnya.

Dirjen Perhubungan Darat Iskandar Abubakar menuturkan, pemudik yang menggunakan angkutan jalan raya (mobil pribadi dan motor) diperkirakan mencapai 6,92 juta pemudik. Sedangkan pemudik dengan kendaraan umum diperkirakan mencapai 15,79 juta jiwa. “Perhatian terbesar memang harus diberikan pada pemudik dengan sepeda motor. Kita harapkan satu sepeda motor hanya digunakan dua orang dengan jumlah barang bawaan terbatas,” kata dia.

Berdasarkan survei Dephub, pada jalur mudik tahun ini terdapat 1.097 titik rawan kemacetan, 1.633 titik rawan kecelakaan, serta 1.102 titik rawan tindakan kriminal. Titik rawan macet dan kondisi jalan rusak terdapat di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jogjakarta, dan Jawa Timur.

Di Jawa Barat, titik macet berada di pertigaan Nagrek, Pamanukan, pertigaan Tomo, persimpangan Sadang, pintu tol Padalarang Barat, persimpangan Subang, dan Loh Bener. Titik rawan macet di Jawa Tengah berada di Kutoarjo, Prembun, Gombong, Sumpyuh, dan Sukaraja.

“Titik rawan macet di Jawa Timur meliputi Lamongan, Jombang, Kertosono, kawasan semburan lumpur Lapindo, dan Situbondo,” terang Iskandar. Dephub akan memberlakukan sistem buka-tutup untuk daerah rawan macet dan kondisi jalannya rusak.

JAKARTA – Mabes Polri memperkirakan jumlah sepeda motor yang digunakan pemudik tahun ini meningkat 18 persen menjadi 2,5 juta unit. Kenaikan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News